Kita Semua adalah Perpaduan Introver dan Ekstrover

Ilustrasi/hellosehat.com
Di catatan sebelumnya (Pelajaran Dasar Memahami Orang Lain), kita telah mengenal perbedaan penting terkait kepribadian manusia, yaitu introver dan ekstrover. Untuk menyegarkan pikiran, saya perlu mengulang kembali bahwa ciri mendasar antara introver dan ekstrover adalah kecenderungan mereka terkait diri sendiri dan orang lain. Introver adalah orang yang [lebih] menikmati kesendirian, sementara ekstrover adalah orang yang [lebih] menikmati kebersamaan dengan orang lain.

Sebagian orang mungkin berpikir, “Aku senang bersama-sama banyak orang, tapi juga kadang suka sendirian. Jadi, aku introver atau ekstrover?”

Sebenarnya, semua orang adalah kombinasi antara introver dan ekstrover. Tidak ada orang yang seratus persen introver, dan tidak ada orang yang seratus persen ekstrover. Yang membedakan keduanya, hingga disebut introver atau ekstrover, adalah faktor kepribadian yang lebih dominan; apakah lebih dominan introver atau lebih dominan ekstrover. Jika seseorang lebih dominan introver, dia seorang introver. Sebaliknya, jika seseorang lebih dominan ekstrover, dia seorang ekstrover.

Agar lebih mudah memahami soal ini, perhatikan bagan berikut. Bagan sederhana ini buatan saya sendiri, dan dimaksudkan agar lebih mudah dipahami orang awam:


Pada bagan di atas, introver ditandai warna merah, dan ekstrover ditandai warna hijau. Seperti kita lihat pada bagan itu, tidak ada introver yang 100%, dan tidak ada ekstrover yang 100%. Bagan warna merah (introver) berisi sifat-sifat dasar orang introver, sementara bagan warna hijau (ekstrover) berisi sifat-sifat dasar orang ekstrover. 

Masing-masing kita memiliki sifat-sifat dari dua kepribadian tersebut, namun pada akhirnya kita adalah kepribadian dominan kita. Itulah yang menentukan apakah kita seorang introver atau seorang ekstrover.

Jadi, ada orang yang 90% introver dan 10% ekstrover, misalnya. Orang dengan dominan introver seperti itu disebut orang introver. Begitu pula orang yang 80% introver dan 20% ekstrover, 70% introver dan 30% ekstrover, hingga 60% introver dan 40% ekstrover. Orang-orang dengan dominan sifat introver semacam itu masuk golongan kepribadian introver.

Sebaliknya, ada orang yang 90% ekstrover dan 10% introver. Orang dengan dominan ekstrover seperti itu disebut orang ekstrover. Begitu pula orang yang 80% ekstrover dan 20% introver, 70% ekstrover dan 30% introver, hingga 60% ekstrover dan 40% introver. Orang-orang dengan dominan sifat ekstrover semacam itu masuk golongan kepribadian ekstrover.

Karenanya, banyak orang yang memiliki sifat-sifat introver, namun juga memiliki sifat-sifat ekstrover, atau sebaliknya. Karena setiap orang memang memiliki sifat-sifat dari dua kepribadian tersebut. Jika seorang introver, biasanya dia lebih banyak memiliki sifat-sifat introver. Sebaliknya, jika seorang ekstrover, dia juga lebih banyak memiliki sifat-sifat ekstrover.

So, bisa jadi kamu sangat menikmati kebersamaan dengan banyak orang, yang merupakan salah satu sifat dasar ekstrover. Namun, kamu juga kadang ingin sendirian, menikmati keheningan, yang merupakan sifat dasar introver. Tergantung apakah kamu lebih sering bersama orang lain atau lebih sering sendirian, biasanya itulah yang menunjukkan kamu seorang ekstrover atau introver.

Saya, misalnya, seorang introver, dan sangat menikmati kesendirian. Namun, sesekali, saya juga ikut kumpul dengan teman-teman, dan menikmati kebersamaan dengan mereka. Meski begitu, kesendirian saya jauh lebih banyak dibanding kebersamaan saya dengan orang lain, karena saya introver.

Sebaliknya, kamu mungkin seorang ekstrover, dan sangat menikmati saat-saat bersama orang lain. Namun, sesekali, kamu juga ingin menikmati kesendirian, dan menjauh dari keramaian. Meski begitu, kamu lebih sering bersama orang lain daripada saat sendirian, karena kamu ekstrover.

Salah satu sifat khas orang introver adalah sangat mandiri, karena memang biasa sendirian. Tapi bukan berarti introver sama sekali tidak bisa diajak bekerja sama. Dalam hal-hal tertentu, misal mengerjakan sesuatu dalam skala besar, introver juga tentu menyadari dia harus bekerja sama dengan orang-orang lain, karena tidak mungkin bisa melakukannya sendirian.

Sebaliknya, salah satu sifat khas orang ekstrover adalah suka bekerja sama, karena memang suka berkumpul dengan orang-orang lain. Tapi bukan berarti ekstrover tidak bisa melakukan apa pun sendirian, kan? Tentunya ada banyak hal yang bisa dilakukan sendirian, dan orang ekstrover juga tentu bisa melakukannya sendiri.
 
Manakah yang benar, introver atau ekstrover? Sekali lagi, seperti yang disebut di catatan sebelumnya, tidak ada yang salah atau benar, karena ini kepribadian dasar manusia. Seperti orang yang biasa pakai tangan kanan dan orang kidal, manakah yang benar? Tidak ada yang salah atau benar, wong itu bagian dari takdir Tuhan. 

Tidak ada orang yang meminta jadi kidal, dan tidak ada orang yang meminta jadi introver. Jujur saja, sebagai introver, kalau bisa memilih, saya akan memilih jadi ekstrover. Jadi introver itu tidak enak, karena sering disalahpahami, dianggap aneh, dipandang berbeda, dan kerap dituduh tidak mau bersosialisasi. 

Sebenarnya, orang introver itu “normal” seperti umumnya orang lain, hanya saja mereka lebih suka menikmati kesendirian, sehingga sangat jarang bersosialisasi. Meski begitu, mereka tetap datang jika diundang di acara tertentu, semisal acara resepsi, atau semacamnya. Tetapi, jika mereka merasa tidak nyaman, mereka akan menarik diri. Ini titik penting saat berurusan dengan orang introver.

Saya kerap membayangkan orang ekstrover seperti tanaman mawar, sementara introver seperti tanaman putri malu. Tanaman mawar itu indah, dengan bunga yang mekar, khas orang ekstrover yang supel dan ramah. Kalau kita sentuh tanaman mawar, ia akan tetap indah, namun mungkin jari kita tertusuk duri di rantingnya, jika tidak hati-hati. Tapi mawar tetap mekar.

Sementara introver mirip tanaman putri malu. Tanaman putri malu terlihat biasa-biasa saja, tidak seindah tanaman mawar. Jika kita biarkan saja, tanaman putri malu tumbuh seperti biasa. Tapi jika kita menyentuhnya, tanaman putri malu akan menutup diri, dan butuh waktu lama untuk kembali membuka diri.

Jadi, seperti yang disebut tadi, orang introver sebenarnya normal, asal dibiarkan saja. Mereka memang lebih suka sendirian, namun tetap berkomunikasi dengan orang lain secara wajar, juga tetap datang ketika diundang ke acara-acara tertentu. Tetapi, begitu mereka diusik, mereka akan menutup diri. Dan akan butuh waktu sangat lama agar mereka bisa kembali normal seperti semula.

Memahami kepribadian manusia adalah modal dasar untuk memahami berbagai perbedaan orang per orang. Kapan pun kita berpikir bahwa semua orang sama, ingatlah bahwa itu pemikiran keliru, karena faktanya semua orang berbeda. Dan perbedaan itu sebenarnya bukan masalah... asal kita berbesar hati menerimanya, dan tidak memaksa orang lain agar sama seperti kita.

Jika Tuhan sengaja menciptakan orang berbeda-beda, kenapa kita harus ngotot semua orang harus sama?

Related

Psikologi 6040790963673313931

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item