Bagaimana Asal Usul Agama Zoroastrianisme?

Ilustrasi/grid.id
Zoroastrianisme, juga dikenal sebagai Mazdeisme, adalah salah satu agama tertua di dunia yang berasal dari Persia kuno, yang sekarang dikenal sebagai Iran. Asal usul agama ini dapat ditelusuri hingga sekitar tahun 1500 hingga 1200 SM, membuatnya lebih tua dari agama-agama dunia lainnya seperti Hinduisme dan Yahudi. 

Agama ini didasarkan pada ajaran yang diajarkan oleh Zoroaster (juga dikenal sebagai Zarathustra), yang dianggap sebagai pendiri agama ini.

Zoroastrianisme mengajarkan ajaran-ajaran yang terdokumentasikan dalam naskah suci utama mereka, yaitu "Avesta". Avesta terdiri dari dua bagian utama: Yasna, yang berisi liturgi dan doa-doa, serta Vendidad, yang mengatur norma-norma etika dan hukum-hukum keagamaan. Avesta adalah tulisan suci paling awal yang masih ada di agama dunia, dan memberi pandangan tentang pemikiran dan kepercayaan agama ini.

Zoroaster, pendiri Zoroastrianisme, diyakini lahir di wilayah Persia kuno, kemungkinan besar pada abad ke-7 atau ke-6 SM. Menurut legenda, pada usia 30 tahun, Zoroaster mengalami pencerahan, di mana ia mendapat wahyu dari Ahura Mazda, dewa yang dianggap sebagai dewa tunggal yang baik dan bijaksana dalam Zoroastrianisme. Wahyu ini membawa ajaran-ajaran inti Zoroastrianisme, termasuk keyakinan pada kebaikan, keadilan, dan pertempuran melawan kejahatan.

Salah satu konsep utama dalam Zoroastrianisme adalah dualisme antara Ahura Mazda (dewa baik) dan Angra Mainyu (kejahatan atau Ahriman). Agama ini mengajarkan bahwa dunia adalah medan perang antara kebaikan dan kejahatan, dan manusia memiliki peran penting dalam memilih sisi yang benar. Tindakan baik dipuji, sementara tindakan jahat dihindari.

Zoroastrianisme juga memiliki keyakinan tentang kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan dihadapkan pada penilaian oleh Dewa. Jiwa yang baik akan menikmati kebahagiaan abadi di Surga, sementara jiwa yang jahat akan dihukum di Neraka.

Selama berabad-abad, Zoroastrianisme menjadi agama resmi Kekaisaran Persia (Kekaisaran Achaemenid, Sasaniyah, dll.) dan mempengaruhi budaya dan politik di wilayah tersebut. Namun, agama ini mengalami penurunan pengikut seiring dengan perubahan politik dan penaklukan Islam di Persia pada abad ke-7 M.

Saat ini, komunitas Zoroastrian tersebar di seluruh dunia, tetapi populasi mereka relatif kecil. Mayoritas pengikut Zoroastrianisme dapat ditemui di India, khususnya di Mumbai dan Gujarat, di mana mereka disebut Parsi. Meskipun demikian, agama ini terus hidup melalui praktik-praktik keagamaan, upacara pernikahan, dan perayaan seperti Noruz, perayaan Tahun Baru Zoroastrian yang penting.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 7939986921236196410

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item