Apa yang Disebut Republik Direktori Prancis?

Ilustrasi/kuliahdimana.id
Republik Direktori Prancis adalah fase penting dalam sejarah Prancis, yang berlangsung dari tahun 1795 hingga 1799 selama Revolusi Prancis. Republik ini merupakan periode ketiga dalam perkembangan Revolusi Prancis, mengikuti Republik Pertama dan Teror Prancis, dan sebelum berakhirnya Republik Direktori dengan kudeta Napoleon Bonaparte pada tahun 1799. 

Latar belakang

Republik Direktori muncul sebagai respons terhadap kegagalan Republik Teror Prancis, yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre dan berlangsung dari tahun 1793 hingga 1794. Teror ini ditandai dengan eksekusi besar-besaran terhadap para lawan politik dan ketidakstabilan politik yang intens. 

Pada 27 Juli 1794 (9 Thermidor tahun II dalam kalender Republik Prancis), Robespierre dihukum mati, mengakhiri Teror dan membuka jalan bagi Republik Direktori yang baru.

Karakteristik Republik Direktori

Republik Direktori mengadopsi konstitusi baru pada tahun 1795, yang menggantikan Konstitusi tahun 1793 yang tidak pernah diimplementasikan sepenuhnya. Ciri-ciri utama Republik Direktori adalah sebagai berikut:

Pemerintahan otoritarian: Meskipun disebut sebagai republik, Republik Direktori memiliki pemerintahan yang otoriter. Pemerintahan dipegang oleh sejumlah direktor (direktur) yang dipilih oleh Majelis Legislatif Direktori. Ini menciptakan sistem eksekutif yang lemah dan rentan terhadap korupsi.

Sistem bipartit: Politik Republik Direktori sering dipengaruhi oleh pertarungan antara dua faksi utama, Girondins (moderat) dan Montagnards (radikal). Girondins cenderung mendukung kebijakan yang lebih moderat dan sistem ekonomi liberal, sementara Montagnards cenderung menganut pandangan yang lebih radikal dan menginginkan perubahan sosial yang lebih besar.

Ekonomi dan masalah sosial: Republik Direktori dihadapkan pada masalah ekonomi yang serius, termasuk inflasi tinggi, pengangguran, dan kerugian akibat perang. Pemerintah berusaha mengatasi masalah ini dengan kebijakan-kebijakan yang kadang-kadang kontroversial, seperti "Undang-Undang Harga Tetap", yang mencoba mengatur harga barang-barang pokok.

Krisis politik: Republik Direktori mengalami serangkaian krisis politik dan ketidakstabilan. Terjadi beberapa kudeta kecil yang menunjukkan ketegangan dalam pemerintahan, dan adanya upaya pemberontakan yang berusaha menggulingkan Direktori.

Tantangan dan akhir Republik Direktori

Republik Direktori dihadapkan pada berbagai tantangan selama masa pemerintahannya. Pertama, Republik ini menghadapi ancaman eksternal dari negara-negara Eropa yang ingin menghentikan perkembangan Revolusi Prancis. Selama periode ini, terjadi serangkaian peperangan, seperti Perang Koalisi Pertama dan Perang Koalisi Kedua, yang membebani sumber daya Prancis.

Kedua, ketidakstabilan politik di dalam negeri semakin meningkat. Faksi-faksi politik bersaing untuk mendominasi pemerintahan, dan ketegangan antara Montagnards dan Girondins menciptakan ketidakharmonisan politik yang berlarut-larut.

Pada tahun 1799, Republik Direktori semakin rentan terhadap serangan eksternal dan keretakan internal. Kudeta Napoleon Bonaparte pada 9 November 1799 (18 Brumaire tahun VIII) mengakhiri Republik Direktori. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 3019809653025858978

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item