Apa yang Disebut The Banach-Tarski Paradox?

Ilustrasi/quantamagazine.org
Paradoks Banach-Tarski adalah salah satu paradoks matematis paling mengejutkan dan kontroversial dalam teori himpunan dan geometri. 

Dinamai dari dua matematikawan Polandia, Stefan Banach dan Alfred Tarski, paradoks ini menggambarkan ide yang sangat tidak intuitif bahwa suatu objek tiga dimensi, seperti bola, dapat "dipotong" menjadi sejumlah potongan yang kemudian dapat diatur kembali menjadi dua atau lebih salinan yang identik dengan bola aslinya, tanpa menambah atau mengurangi materi. 

Paradoks ini menunjukkan bagaimana konsep pemotongan dan penggabungan himpunan dalam matematika dapat menghasilkan hasil yang sangat bertentangan dengan intuisi kita. 

Ide dasar paradoks ini berhubungan dengan konsep himpunan tak terhingga. Konsep ini adalah dasar dari teori himpunan, yang merupakan cabang matematika yang mempelajari bagaimana objek-objek dapat dikelompokkan atau diatur dalam himpunan. Dalam konteks paradoks Banach-Tarski, kita berfokus pada himpunan tak terhingga yang memiliki "kardinalitas" tertentu, yang mengukur ukuran atau jumlah elemen dalam himpunan.

Paradoks ini pertama kali muncul dalam teori himpunan oleh Banach dan Tarski pada tahun 1924. Mereka membuktikan bahwa ada cara untuk membagi bola tiga dimensi ke dalam sejumlah potongan yang menghasilkan dua atau lebih salinan bola yang identik dengan bola aslinya. Ini artinya, kita bisa "menggandakan" bola tanpa menambah materi apa pun.

Namun, penting untuk memahami beberapa hal tentang paradoks ini:

Paradoks ini hanya berlaku untuk objek yang tak terhingga, dan hanya dalam konteks matematika. Dalam dunia fisik, ide ini bertentangan dengan hukum fisika dan prinsip-prinsip dasar seperti hukum kekekalan massa.

Konstruksi yang digunakan dalam paradoks ini sangat abstrak dan membutuhkan prinsip-prinsip matematika yang canggih, seperti aksioma Zermelo-Fraenkel (ZF) yang membentuk dasar teori himpunan modern.

Potongan-potongan yang dihasilkan dalam paradoks ini tidak memiliki bentuk atau sifat yang sama dengan potongan-potongan fisik yang dapat kita bayangkan dalam dunia nyata. Ini bukan pemotongan fisik yang dapat dilakukan dalam praktik sehari-hari.

Konsep dasar paradoks ini melibatkan pemetaan yang disebut "non-measurable", yang berarti tidak dapat diukur dalam arti konvensional. Potongan yang dihasilkan dalam paradoks ini bukanlah potongan fisik yang dapat diukur dengan metode konvensional.

Salah satu konsekuensi penting dari paradoks ini adalah hal ini mempertanyakan batasan kemampuan teori himpunan dalam merepresentasikan dunia fisik. Dalam konteks paradoks Banach-Tarski, teori himpunan bisa menghasilkan konsep yang sangat aneh dan tidak intuitif ketika diterapkan pada objek-objek fisik.

Paradoks ini bukan hanya masalah akademik yang tidak relevan. Hal ini telah mengarah pada pertanyaan yang lebih dalam tentang sifat matematika dan hubungannya dengan fisika dan realitas. Beberapa matematikawan dan filsuf telah mencoba mengeksplorasi paradoks ini dan memahaminya dalam konteks lebih luas dari filsafat matematika.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 6818435885169096517

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

RecentTopikBanyak Dibaca

Recent

Siapa Orang yang Pertama Kali Mengalami Kecelakaan di Jalan Raya?

Ilustrasi/langgam.idSejarah kendaraan bermotor dimulai pada abad ke-19, ketika mobil pertama ditemukan dan diperkenalkan ke publik. Sejak saat itu, kecelakaan di jalan raya telah jadi risiko yang mele...

Bagaimana Listrik Ditemukan Pertama Kali?

Ilustrasi/blog.rajalistrik.comPenemuan listrik adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah manusia. Listrik pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang fisikawan Inggris bernama William ...

Mengapa Ada Jangkrik yang Memiliki Garis Kuning di Leher?

Ilustrasi/mediatani.coPerbedaan warna atau garis pada leher jangkrik dapat disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan. Jangkrik yang memiliki garis kuning pada leher biasanya spesies tertentu atau...

Mengapa Banyak Orang Takut Pada Angka 13?

Ilustrasi/rri.co.idKetakutan atau fobia terhadap angka 13 dikenal sebagai triskaidekaphobia, dan fenomena ini cukup umum terjadi di seluruh dunia. Banyak orang menghindari segala sesuatu yang terkait ...

Sejak Kapan Manusia Menggunakan Genteng Rumah?

Ilustrasi/romabangunan.idPenggunaan genteng untuk atap rumah telah dikenal sejak zaman prasejarah. Namun, jenis genteng yang digunakan pada masa itu berbeda dengan genteng yang digunakan saat ini. Pad...

Siapa Orang Pertama yang Mengadopsi Anak di Dunia?

Ilustrasi/tribunnews.comAdopsi adalah tindakan seseorang atau pasangan yang memutuskan untuk mengambil anak yang bukan biologis mereka, dan menjadikannya bagian dari keluarga mereka. Adopsi dapat menj...

Bagaimana Asal Usul Hipnotis, dan Siapa Penemunya?

Ilustrasi/tempo.coHipnotis atau hipnosis adalah teknik yang digunakan untuk mengubah kesadaran dan perilaku seseorang melalui sugesti yang diberikan oleh hipnoterapis. Asal usul teknik ini bisa ditelu...

Mengapa Facebook Berwarna Biru Tua dan Twitter Berwarna Biru Muda?

Ilustrasi/techcrunch.comWarna biru telah jadi warna yang sangat populer dan sering digunakan oleh perusahaan teknologi besar, termasuk Facebook dan Twitter. Namun, mengapa warna biru dipilih dan bukan...

Apa Pelajaran Paling Penting dalam Epos Gilgamesh?

Ilustrasi/kompas.comEpos Gilgamesh, salah satu karya sastra tertua di dunia, berasal dari Mesopotamia dan mengisahkan perjalanan raja Gilgamesh dari Uruk dalam pencarian makna hidup dan keabadian. Dal...

Benarkah Nazi Membuat Sabun dari Tubuh Orang-orang Yahudi?

Ilustrasi/wikipedia.orgAda rumor yang beredar bahwa pada masa kekuasaan Nazi di Jerman selama Perang Dunia II, mereka membuat sabun dari tubuh orang-orang Yahudi yang telah dibunuh di kamp konsentrasi...

Banyak Dibaca

item