Apa Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta?

Ilustrasi/klikdokter.com
Kopi arabika dan robusta adalah dua varietas kopi yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia, dan keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakan satu sama lain. Perbedaan antara kopi arabika dan robusta terletak pada asal usul, karakteristik fisik, profil rasa, tingkat kafein, dan berbagai faktor lain yang mempengaruhi pengalaman minum kopi. 

Asal usul

Kopi arabika (Coffea arabica): Kopi arabika berasal dari wilayah timur Afrika, khususnya Ethiopia, dan dikenal sebagai varietas kopi yang lebih tua. Saat ini, arabika ditanam di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Beberapa varietas terkenal arabika termasuk Ethiopian Yirgacheffe, Kona dari Hawaii, dan Bourbon dari Amerika Tengah.

Kopi robusta (Coffea canephora): Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo, Afrika Tengah, dan Afrika Barat. Robusta dikenal dengan ketahanannya terhadap berbagai penyakit tumbuhan dan kondisi lingkungan yang kurang ideal. Saat ini, robusta ditanam terutama di Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

Pohon kopi

Kopi arabika: Pohon kopi arabika lebih kecil, mencapai tinggi sekitar 2 hingga 4 meter. Daunnya lebih lebar dan lebih gelap, dengan buah kopi yang tumbuh di cabang-cabang pohon.

Kopi robusta: Pohon kopi robusta cenderung lebih besar, mencapai tinggi 4 hingga 6 meter. Daunnya lebih sempit dan lebih terang, dan buah kopi sering kali tumbuh lebih dekat dengan batang pohon.

Buah kopi

Kopi arabika: Buah kopi arabika umumnya lebih besar dan berbentuk oval atau bulat. Buah ini memiliki dua biji kopi di dalamnya, dengan lobus yang lebih rata.

Kopi robusta: Buah kopi robusta cenderung lebih kecil dan berbentuk bundar. Buah ini memiliki satu biji kopi dalam setiap buah, yang memiliki profil rasa yang lebih kuat dan berbeda.

Rasa

Kopi arabika: Arabika dikenal dengan profil rasa yang lebih halus, kompleks, dan bervariasi. Rasa arabika sering kali mencakup nuansa buah-buahan, bunga, cokelat, dan bumbu. Rasa asam yang lebih tinggi dan tingkat kafein yang lebih rendah umumnya merupakan ciri khas arabika.

Kopi robusta: Robusta memiliki rasa yang lebih kuat, lebih pahit, dan lebih berani dibandingkan arabika. Rasa robusta sering kali dicirikan oleh sentuhan kacang, kayu, dan rempah-rempah. Tingkat kafein yang lebih tinggi memberikan rasa yang lebih pahit dan berat pada robusta.

Tingkat kafein

Kopi arabika: Arabika biasanya memiliki tingkat kafein yang lebih rendah daripada robusta, dengan kisaran sekitar 1,2% hingga 1,5% kafein dari berat biji kopi kering. Ini membuatnya jadi pilihan yang lebih cocok untuk mereka yang menghindari kafein berlebihan.

Kopi robusta: Robusta memiliki tingkat kafein yang jauh lebih tinggi, sekitar 2,2% hingga 2,7% dari berat biji kopi kering. Kafein yang lebih tinggi memberi rasa yang lebih kuat dan berani pada robusta.

Pertumbuhan dan kultivasi

Kopi arabika: Arabika tumbuh lebih baik pada ketinggian yang lebih tinggi dan membutuhkan iklim yang lebih sejuk. Varietas arabika sering ditanam secara lebih ekstensif di pegunungan dan daerah yang lebih tinggi.

Kopi robusta: Robusta lebih tahan terhadap panas dan hama, sehingga sering ditanam di dataran rendah dan iklim yang lebih panas. Ini menjadikannya pilihan yang lebih mudah tumbuh dan lebih ekonomis untuk beberapa produsen kopi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Makanan & Minuman 8862543862235363694

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item