Apa Perbedaan Jahe Merah dengan Jahe Biasa?

Ilustrasi/klikdokter.com
Jahe merah dan jahe biasa (jahe putih) adalah dua varietas jahe yang sering digunakan dalam berbagai masakan dan pengobatan tradisional di seluruh dunia. Meskipun keduanya memiliki banyak kesamaan, mereka juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok dalam hal penampilan, rasa, komposisi kimia, serta penggunaan dalam berbagai aplikasi. 

Penampilan

Perbedaan yang paling mencolok antara jahe merah dan jahe biasa adalah penampilannya. Jahe biasa (jahe putih) memiliki kulit berwarna kuning pucat hingga cokelat muda dengan daging berwarna kuning atau putih. Jahe ini lebih sering ditemukan di pasar dan digunakan dalam kebanyakan hidangan.

Jahe merah, di sisi lain, memiliki kulit yang kemerahan, yang memberikan namanya. Kulit jahe merah berubah warna saat dipanaskan atau diolah, dan dapat menjadi cokelat, oranye, atau merah tua. Jahe merah cenderung lebih langka dan kurang umum di beberapa pasar, dan itu membuatnya terlihat lebih eksotis.

Rasa dan aroma

Rasa dan aroma adalah perbedaan lain yang signifikan antara kedua jenis jahe. Jahe biasa memiliki rasa pedas dan hangat yang khas, dengan sentuhan manis yang lembut. Aroma jahe biasa juga tajam dan segar, membuatnya jadi bumbu yang sangat populer dalam berbagai masakan dan minuman.

Jahe merah, di sisi lain, dikenal memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih pedas daripada jahe biasa. Jahe ini juga memiliki sentuhan rasa manis yang lebih dominan. Aroma jahe merah sangat khas dan lebih kompleks, dengan nuansa yang lebih tajam dan mendalam. Hal ini membuat jahe merah menjadi bumbu yang istimewa dalam hidangan tertentu dan minuman khas.

Komposisi kimia

Jahe, baik jahe merah maupun jahe biasa, mengandung sejumlah senyawa aktif yang berkontribusi pada rasa, aroma, dan manfaat kesehatan. Beberapa senyawa utama yang terdapat dalam kedua jenis jahe ini adalah gingerol, shogaol, dan zingeron. Namun, jahe merah cenderung mengandung jumlah gingerol yang lebih tinggi, yang memberikan rasa pedas dan manis yang kuat.

Selain itu, jahe merah juga dikenal mengandung senyawa pigmen seperti antosianin yang memberikan warna merah pada kulitnya. Senyawa ini juga merupakan antioksidan yang dapat memberi manfaat kesehatan tambahan.

Penggunaan

Keduanya sering digunakan dalam masakan, minuman, dan pengobatan tradisional, tetapi biasanya digunakan untuk tujuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan khas untuk masing-masing jenis jahe:

Jahe biasa: Digunakan dalam berbagai masakan, sup, kari, dan minuman seperti teh jahe. Jahe biasa juga digunakan untuk meredakan mual dan masalah pencernaan. Ini adalah jahe yang lebih umum dan mudah ditemukan di toko-toko makanan.

Jahe merah: Lebih sering digunakan dalam hidangan khas Asia Tenggara, terutama dalam masakan Indonesia dan Thailand. Jahe merah sering digunakan dalam hidangan daging, ikan, dan sayuran, untuk memberikan rasa pedas dan manis yang kuat. Minuman seperti wedang jahe merah juga populer di beberapa wilayah.

Manfaat kesehatan

Baik jahe merah maupun jahe biasa dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sifat antiinflamasi, antioksidan, dan peningkatan pencernaan. Namun, karena kandungan gingerol yang lebih tinggi, jahe merah mungkin memiliki efek yang lebih kuat dalam beberapa kasus. 

Kedua jenis jahe ini dapat membantu meredakan mual, mengurangi peradangan, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Flora 69210067506026383

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item