Apa Itu Skala Mohs atau Skala Kekerasan Mohs?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/10/apa-itu-skala-mohs-atau-skala-kekerasan.html
Ilustrasi/sainskimia.com |
Skala Mohs, juga dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs, adalah sistem yang digunakan untuk mengukur kekerasan relatif mineral dan bahan padat lainnya. Ditemukan oleh ilmuwan Friedrich Mohs pada tahun 1812, skala ini telah menjadi alat penting dalam bidang geologi, pertambangan, pembuatan perhiasan, dan banyak disiplin ilmu lainnya.
Skala Mohs memberikan cara sederhana dan cepat untuk membandingkan kekerasan bahan, dengan menggunakan bahan referensi yang telah ditentukan. Berikut ini uraian lebih lanjut tentang Skala Mohs, bagaimana ia digunakan, dan pentingnya dalam berbagai aplikasi.
Sejarah Skala Mohs
Skala Kekerasan Mohs dinamai Friedrich Mohs, seorang mineralogis asal Jerman, yang mengembangkan sistem ini pada awal abad ke-19. Mohs menyadari bahwa dalam bidang mineralogi, penting untuk memiliki cara objektif untuk membandingkan kekerasan mineral.
Sebagai tanggapan, ia menciptakan skala yang menggunakan deretan mineral yang telah dikenal dan mudah diakses untuk mengukur kekerasan relatif. Skala ini jadi sangat berharga karena sifat kekerasan merupakan salah satu karakteristik fisik mineral yang paling konsisten.
Prinsip dasar Skala Mohs
Skala Mohs adalah sistem yang terdiri dari sepuluh mineral yang diurutkan berdasarkan kekerasan mereka. Mineral dengan kekerasan yang lebih tinggi dapat menggores mineral dengan kekerasan yang lebih rendah. Pada Skala Mohs, mineral dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi akan menggores mineral dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah.
Berikut adalah daftar mineral dalam Skala Mohs dari yang paling lembut (kekerasan 1) hingga yang paling keras (kekerasan 10):
- Talk
- Gypsum
- Kalsit
- Fluorit
- Apatit
- Ortosit
- Kuarsa
- Topaz
- Korundum
- Beril (atau Beryl)
Sebagai contoh, kalsit (kekerasan 3) dapat dengan mudah diiris oleh fluorit (kekerasan 4), tetapi tidak akan bisa menggores apatit (kekerasan 5) yang lebih keras. Demikian pula, kuarsa (kekerasan 7) dapat menggores topaz (kekerasan 8) tapi tidak akan bisa menggores korundum (kekerasan 9).
Penggunaan Skala Mohs
Skala Mohs digunakan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam bidang geologi dan mineralogi. Beberapa penggunaan utamanya meliputi:
Identifikasi mineral: Skala Mohs adalah alat yang sangat berguna bagi geologis, mineralogis, dan petrologis, dalam mengidentifikasi mineral yang ditemukan di lapangan. Dengan menguji mineral dengan benda keras yang diketahui kekerasannya, para ahli dapat dengan cepat menentukan kekerasan relatif mineral tersebut.
Eksplorasi pertambangan: Dalam industri pertambangan, penentuan kekerasan mineral adalah faktor penting dalam mengevaluasi potensi sumber daya mineral. Skala Mohs digunakan untuk mengklasifikasikan mineral yang ditemukan di lokasi eksplorasi dan menentukan apakah ekstraksi ekonomis mungkin dilakukan.
Pembuatan perhiasan: Skala Mohs juga penting dalam industri perhiasan. Permata dan batu mulia yang digunakan dalam perhiasan memiliki tingkat kekerasan yang berbeda. Ini memungkinkan pengrajin perhiasan untuk memotong, mengukir, dan menggiling permata dengan bahan abrasif yang sesuai.
Bidang ilmu lain: Skala Mohs juga digunakan dalam berbagai bidang lain termasuk arkeologi, petrologi, dan ilmu bahan. Dalam arkeologi, misalnya, skala ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan artefak yang terbuat dari batu.
Kritik terhadap Skala Mohs
Meskipun Skala Mohs adalah alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi, ia juga memiliki beberapa kritik. Salah satu kritik utama adalah ketidakkonsistenan dalam definisi kekerasan pada beberapa mineral, terutama mineral-mineral yang memiliki kekerasan yang relatif mirip.
Skala ini juga tidak mengukur kekerasan dengan presisi matematika, hanya memberikan perbandingan relatif antara mineral. Karena itu, dalam penggunaan yang memerlukan pengukuran kekerasan yang sangat tepat, metode lain seperti uji sklerometrik mungkin lebih cocok.
Hmm... ada yang mau menambahkan?