Apa Itu Kudeta 18 Brumaire, Bagaimana Asal Usulnya?

Ilustrasi/kaskus.co.id
Kudeta 18 Brumaire adalah peristiwa sejarah yang berlangsung pada tanggal 18 Brumaire tahun VIII dalam kalender Republik Prancis (9 November 1799 dalam kalender Gregorian), yang merupakan bagian dari Revolusi Prancis. Kudeta ini melibatkan Napoleon Bonaparte, seorang jenderal terkenal, yang akhirnya menjadi penguasa de facto Prancis, dan membawa akhir Republik Direktori. 

Latar belakang

Pada akhir abad ke-18, Prancis mengalami periode ketidakstabilan politik yang signifikan selama Revolusi Prancis. Setelah terjadinya pembunuhan Raja Louis XVI pada tahun 1793 dan masa Teror yang dipimpin oleh Jakobin, pemerintahan Republik Prancis berubah-ubah dan dipenuhi ketegangan politik. 

Pada tahun 1795, pemerintahan Direktori diumumkan, yang merupakan rezim republikan yang lemah dan korup. Direktori menghadapi masalah ekonomi, sosial, dan politik yang serius, termasuk perlawanan dari berbagai pihak.

Perjalanan kudeta

Pada tahun 1799, Napoleon Bonaparte, seorang jenderal terkenal Prancis yang meraih ketenaran melalui kemenangan militernya di medan perang, termasuk kampanye di Italia dan Mesir, menjadi tokoh penting dalam politik Prancis. Ia juga memiliki popularitas yang besar di kalangan tentara dan masyarakat umum. Pada saat itu, Direktori semakin lemah dan banyak golongan yang kecewa terhadap pemerintahannya.

Pada tanggal 18 Brumaire tahun VIII (9 November 1799), Napoleon Bonaparte, bersama sejumlah jenderal dan politisi, melancarkan kudeta yang disusun dengan cermat. Napoleon, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Angkatan Darat Prancis di Italia, kembali ke Paris dengan pasukan setia, dan memanfaatkan ketidakpuasan terhadap Direktori. 

Kudeta ini terdiri dari serangkaian tindakan yang disusun dengan rapi.

Pertama, Napoleon membubarkan Dewan Legislatif yang ada saat itu dan membentuk Dewan Seratus yang baru, yang terdiri dari para pendukungnya. Kemudian, ketika Dewan Seratus menunjukkan tanda-tanda penolakan, Napoleon memerintahkan pasukannya untuk membubarkan Dewan tersebut. Tindakan ini mengakibatkan penangkapan beberapa anggota yang menentangnya.

Kudeta tersebut berlanjut keesokan harinya, yaitu 19 Brumaire, ketika Dewan Seribu dibentuk sebagai badan pengganti. Napoleon memberikan pidato yang meyakinkan tentang kebutuhan reformasi dan stabilitas. Ia mendapat dukungan luas dari Dewan Seribu, yang kemudian membentuk Komite Konservasi, yang sebenarnya adalah pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Napoleon.

Konsekuensi dan dampak

Kudeta 18 Brumaire berhasil menggulingkan Direktori dan mengakhiri Republik Direktori. Napoleon Bonaparte menjadi salah satu dari tiga konsul yang memerintah Prancis, dengan peran utama dalam eksekutif. Tahun-tahun berikutnya, Napoleon terus mengonsolidasikan kekuasaannya, mengambil alih kendali pemerintahan, dan akhirnya memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar Napoleon I pada tahun 1804.

Kudeta 18 Brumaire dan berdirinya Konsulat pertama menandai akhir dari era Revolusi Prancis dan awal dari Kekaisaran Prancis yang akan datang. Napoleon Bonaparte menjadi penguasa de facto Prancis, dan memainkan peran besar dalam sejarah Eropa selama beberapa dekade berikutnya. Ia memimpin Prancis dalam serangkaian kampanye militer yang luas, yang dikenal sebagai Peperangan Napoleon, yang membentuk kembali peta politik Eropa.

Meskipun Kudeta 18 Brumaire memberikan stabilitas dan kepemimpinan yang kuat bagi Prancis setelah tahun-tahun ketidakstabilan, ia juga mengakhiri eksperimen republikan yang dimulai dengan Revolusi Prancis, dan membawa Prancis kembali ke sistem monarki absolut dengan kekuasaan yang sangat terpusat. Hal ini menciptakan pergeseran besar dalam politik Eropa, dan mendefinisikan sejarah Prancis pada abad ke-19.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5534818216611239538

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item