Apa Itu Hot-Hand Fallacy, dan Bagaimana Contohnya?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/10/apa-itu-hot-hand-fallacy-dan-bagaimana.html
Ilustrasi/lionelpage.substack.com |
Hot-hand fallacy, juga dikenal sebagai hot-hand phenomenon, adalah kesalahan pemahaman statistik yang mengacu pada keyakinan keliru bahwa jika seseorang mengalami serangkaian keberuntungan atau keberhasilan dalam suatu peristiwa acak, maka kemungkinan besar akan terus mengalami keberuntungan atau keberhasilan tersebut dalam peristiwa berikutnya.
Ini adalah kesalahan kognitif yang umum terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti olahraga, perjudian, dan investasi, dan sering kali mendorong keputusan tidak rasional atau suboptimal.
Hot-hand fallacy muncul ketika seseorang berpikir bahwa hasil masa lalu akan mempengaruhi hasil masa depan dalam situasi di mana setiap peristiwa adalah independen, dan hasilnya ditentukan oleh faktor-faktor acak. Ini adalah bentuk dari bias kognitif yang dikenal sebagai "representativeness bias" di mana seseorang mencoba mencari pola dalam data yang seharusnya acak.
Dalam hal ini, orang cenderung melihat pola kemenangan berturut-turut sebagai tanda bahwa keberuntungan atau keterampilan yang mereka miliki sedang "panas" atau "hot", dan mereka akan terus memenangi peristiwa selanjutnya.
Namun, dalam situasi di mana hasil peristiwa adalah independen, hot-hand fallacy adalah konsep yang salah. Misalnya, dalam permainan dadu, lemparan dadu sebelumnya tidak mempengaruhi hasil lemparan dadu berikutnya. Ini adalah prinsip dasar probabilitas dan statistik yang dikenal sebagai "hukum besar angka", yang menyatakan bahwa semakin banyak percobaan dilakukan, semakin dekat hasil aktualnya akan mendekati probabilitas teoritis. Dalam kasus dadu, probabilitas menghasilkan setiap nomor tetap konstan setiap kali dadu dilemparkan.
Dalam dunia olahraga, hot-hand fallacy sering terjadi ketika seseorang mengamati pemain yang mencetak beberapa gol atau basket berturut-turut, dan kemudian mengasumsikan bahwa pemain itu dalam "zona" dan akan terus mencetak gol atau basket dalam peristiwa berikutnya. Namun, statistik menunjukkan bahwa performa pemain dalam permainan seperti bola basket, baseball, atau sepak bola, cenderung mengikuti distribusi probabilitas yang diharapkan, dan serangkaian keberhasilan sebelumnya tidak mempengaruhi kemungkinan untuk mencapai hasil yang sama dalam peristiwa berikutnya.
Dalam perjudian, hot-hand fallacy dapat menyebabkan keputusan yang tidak bijak. Seorang penjudi mungkin percaya bahwa karena mereka telah memenangkan beberapa taruhan berturut-turut, mereka memiliki "tangan panas" dan akan terus memenangkan taruhan selanjutnya. Akibatnya, mereka mungkin memasang taruhan lebih besar atau lebih agresif daripada yang seharusnya, dan berisiko kehilangan lebih banyak uang.
Bagi investor, hot-hand fallacy dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang salah dalam pasar keuangan. Seorang investor mungkin berpikir bahwa karena saham atau investasi tertentu telah menghasilkan keuntungan selama beberapa waktu, maka mereka akan terus tumbuh nilainya. Namun, kondisi pasar keuangan cenderung berfluktuasi, dan performa masa lalu tidak selalu mencerminkan performa masa depan.
Dalam upaya menghindari hot-hand fallacy, penting untuk mengingat prinsip dasar probabilitas dan statistik. Setiap peristiwa independen memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi, terlepas dari hasil sebelumnya. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan yang cerdas, terutama dalam situasi di mana faktor-faktor acak memainkan peran penting.
Jauh lebih baik bergantung pada data dan analisis yang objektif daripada merasa terlalu percaya diri dalam pola kemenangan atau keberuntungan yang mungkin tidak ada hubungannya dengan kejadian masa depan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?