Mengapa Terjadi Perang Yahudi-Romawi Pada Tahun 70 M?

Ilustrasi/sejarahmiliter.com
Perang Yahudi-Romawi pada tahun 70 M adalah salah satu konflik paling penting dalam sejarah kuno, yang memiliki akar penyebab yang kompleks dan beragam. 

Salah satu penyebab utama Perang Yahudi-Romawi adalah ketegangan agama antara bangsa Yahudi dan pemerintahan Romawi. Bait Suci di Yerusalem adalah tempat ibadah utama umat Yahudi, dan pemerintah Romawi mengawasi dengan ketat wilayah Yudea, di mana Bait Suci berada. 

Beberapa tindakan yang dianggap merendahkan agama Yahudi oleh pemerintah Romawi, seperti pengenalan lambang-lambang agama pagan dalam wilayah tersebut, memicu kemarahan dan ketidakpuasan di kalangan umat Yahudi.

Ketegangan politik

Selain ketegangan agama, ketegangan politik juga memainkan peran penting dalam pecahnya perang ini. Pada masa itu, Yudea adalah wilayah yang dikuasai Romawi dan diperintah oleh gubernur Romawi, yang sering kali tidak menghormati budaya dan kepercayaan Yahudi. Pemerintah Romawi juga memberlakukan pajak yang berat terhadap penduduk Yudea, yang menyulut ketidakpuasan dan pemberontakan.

Pemimpin pemberontakan

Pemimpin-pemimpin Yahudi yang ingin melawan pemerintahan Romawi juga memainkan peran penting dalam pecahnya perang ini. Salah satu tokoh utama adalah Yosefus Flavius, yang pada awalnya memimpin pemberontakan Yahudi. Namun, pemberontakan ini gagal dan memicu tanggapan keras dari Romawi.

Pembakaran Bait Suci Herodes

Salah satu peristiwa kunci yang memicu perang ini adalah pembakaran Bait Suci Herodes di Yerusalem. Pada tahun 66 M, sekelompok pemberontak Yahudi berhasil merebut Bait Suci dan kemudian membakarnya, yang dipandang sebagai tindakan provokatif terhadap Romawi. Pemerintah Romawi menganggap pembakaran ini sebagai tindakan pemberontakan besar, dan menyusun pasukan untuk menghancurkan pemberontakan tersebut.

Keterlibatan Romawi

Kaisar Romawi pada saat itu, Vespasian, mengutus anaknya, Titus, untuk memimpin pasukan Romawi dalam perang melawan pemberontakan Yahudi. 

Pasukan Romawi yang dipimpin oleh Titus belakangan berhasil merebut kembali Yerusalem, dan menghancurkan Bait Suci pada tahun 70 M. Ini adalah momen penting dalam sejarah perang tersebut, dan dianggap sebagai kemenangan Romawi yang menentukan.

Pembantaian dan pembuangan

Selama pengepungan Yerusalem, pasukan Romawi melakukan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota dan membunuh banyak orang Yahudi. Yang selamat dari pengepungan itu kemudian dibuang dari Yudea dan tersebar ke seluruh wilayah Romawi, mengakhiri pembentukan kerajaan Yahudi selama beberapa abad.

Dampak jangka panjang

Perang Yahudi-Romawi tahun 70 M memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Salah satunya adalah penghancuran Bait Suci, yang mempengaruhi praktik agama Yahudi. Umat Yahudi tidak lagi memiliki tempat pusat ibadah yang kuat, dan dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan dalam praktik agama mereka.

Perang ini juga menyebabkan penghancuran Yerusalem dan banyak bangunan bersejarah yang ada di sana, dan kota itu sendiri kehilangan statusnya sebagai ibu kota agama dan budaya Yahudi.

Selain itu, perang ini menciptakan pemahaman yang lebih dalam antara bangsa Yahudi dan Romawi. Itu menjadi contoh nyata konflik budaya, agama, dan politik yang dapat mengubah jalan sejarah. Titus, yang kemudian menjadi Kaisar Romawi, merayakan kemenangannya dengan membangun Ark of Titus yang menggambarkan perampasan Bait Suci, dan itu menjadi salah satu simbol perpecahan antara dua budaya besar ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 8425884342383498255

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item