Dari Mana Asal Trenggiling dan Apa Makanannya?

Ilustrasi/rekoforest.org
Trenggiling, juga dikenal sebagai pangolin, merupakan hewan unik yang berasal dari wilayah Asia dan Afrika. Nama "trenggiling" berasal dari bahasa Melayu, sementara pangolin berasal dari bahasa Tionghoa, yang berarti "kerikil bergelombang". 

Hewan ini terkenal karena ciri khasnya sebagai hewan bersisik yang melindungi diri dengan melingkarkan tubuhnya seperti bola, dan memiliki kemampuan menggulung diri. Namun, kelangkaan dan ancaman terhadap keberadaannya membuatnya semakin dikenal di dunia.

Trenggiling terbagi menjadi delapan spesies yang berbeda, empat di antaranya ditemukan di Asia dan empat lagi di Afrika. 

Spesies trenggiling Asia meliputi Trenggiling Sunda (Manis javanica), Trenggiling India (Manis crassicaudata), Trenggiling Cina (Manis pentadactyla), dan Trenggiling Filipina (Manis culionensis). Sedangkan di Afrika, terdapat Trenggiling Kecil (Smutsia temminckii), Trenggiling Raksasa (Smutsia gigantea), Trenggiling Besar (Phataginus tricuspis), dan Trenggiling Tanah (Phataginus tetradactyla).

Trenggiling umumnya hidup di lingkungan hutan tropis, sabana, dan daerah bersemak di wilayah tempat mereka tersebar. Mereka biasanya aktif di malam hari (nokturnal) dan memiliki makanan utama berupa serangga, khususnya semut dan rayap. Adaptasi khusus pada lidah mereka memungkinkan trenggiling menjangkau dan mengonsumsi serangga-serangga ini.

Salah satu ciri paling mencolok dari trenggiling adalah cakarnya yang tajam dan kuat, yang digunakan untuk menggali tanah mencari makanan. Namun, sayangnya, trenggiling menjadi target perburuan dan perdagangan ilegal yang merusak populasi mereka secara serius. Kulit dan sisik trenggiling dianggap memiliki nilai dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim tersebut.

Akibatnya, banyak spesies trenggiling sekarang terancam punah. Upaya perlindungan dilakukan di berbagai negara untuk melindungi hewan ini. Organisasi konservasi berusaha mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem, dan menghentikan perdagangan ilegal trenggiling dan produk-produknya.

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, upaya konservasi dilakukan untuk melindungi Trenggiling Sunda yang terancam punah. Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap perburuan ilegal dan perdagangan trenggiling menjadi langkah penting untuk memastikan kelangsungan hidup hewan ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 4584145019133764209

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item