Bagaimana Sejarah dan Asal Usul Payung?

Ilustrasi/we-xpats.com
Sejarah dan asal usul payung merupakan cerita menarik tentang perkembangan manusia dalam melindungi diri dari cuaca yang tidak diinginkan. Payung, yang biasanya terdiri dari kain yang direntangkan di atas rangka, digunakan sebagai perisai sederhana terhadap hujan, sinar matahari, atau angin. 

Untuk memahami lebih lanjut sejarah dan asal usul payung, mari kita eksplorasi perjalanannya melalui berbagai budaya dan zaman.

Zaman kuno

Penggunaan payung sebagai alat pelindung dari panas matahari dan hujan dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Di berbagai peradaban seperti Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno, orang-orang menggunakan payung yang sederhana, terbuat dari daun palem atau bahan serupa, untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik. Pada masa itu, payung lebih berfungsi sebagai pelindung dari panas daripada hujan.

Cina Kuno

Asal usul payung juga dapat ditemukan di Cina Kuno. Payung pertama yang terbuat dari kertas dan bambu muncul pada abad ke-6 SM. Awalnya digunakan untuk melindungi diri dari sinar matahari, bukan dari hujan. Penggunaan kertas dalam payung menjadi lambang kemajuan teknologi Cina pada saat itu. Namun, konsep penggunaan payung untuk melindungi dari hujan akhirnya diadopsi.

Romawi Kuno

Di Romawi Kuno, payung digunakan oleh perempuan, terutama untuk melindungi kulit mereka dari paparan sinar matahari. Payung pada masa itu terbuat dari kain yang dijahit pada rangka kayu atau logam. Payung sering memiliki ukuran yang besar untuk memberikan perlindungan maksimal.

Abad Pertengahan

Selama Abad Pertengahan di Eropa, penggunaan payung jadi kurang umum, terutama di kalangan rakyat biasa. Ini terkait dengan pengaruh Gereja Katolik yang menekankan kepatuhan dan kehidupan yang sederhana. Namun, di Asia, terutama di Tiongkok dan Jepang, tradisi penggunaan payung terus berkembang.

Renaisans dan abad ke-18

Penggunaan payung mulai bangkit kembali di Eropa selama Renaisans dan abad ke-18. Payung menjadi aksesori fesyen yang bergengsi dan sering kali digunakan oleh kaum bangsawan. Payung digunakan untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan juga dari hujan.

Abad ke-19

Pada abad ke-19, payung jadi lebih umum dan lebih fungsional. Kerangka payung mulai dibuat dari logam ringan seperti besi atau baja, dan kain digunakan untuk melapisi kerangka tersebut. Ini membuat payung lebih tahan lama dan efektif dalam melindungi dari hujan.

Abad ke-20 dan selanjutnya

Payung telah mengalami berbagai perkembangan dalam desain dan teknologi. Ada banyak variasi payung yang dirancang untuk berbagai kebutuhan, termasuk payung lipat yang mudah dibawa, payung dengan bahan tahan angin, dan bahkan payung otomatis yang dapat membuka dan menutup sendiri.

Asal usul kata "payung" berasal dari bahasa Latin, "umbra", yang berarti "bayangan" atau "perisai". Kata ini menggambarkan fungsi awal payung dalam melindungi orang dari sinar matahari yang berlebihan. Seiring berjalannya waktu, payung telah jadi lebih dari sekadar alat pelindung dari cuaca. Tapi juga menjadi bagian integral dari budaya, fesyen, dan gaya hidup modern.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 5201727363814141459

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item