Apa Itu Zingiber Officinale Rhizoma Var Rubrum?

Ilustrasi/globinmed.com

Zingiber officinale rhizoma var. rubrum adalah variasi atau varietas dari jahe merah (Zingiber officinale). Jahe merah adalah tumbuhan herbal yang terkenal dan banyak digunakan di berbagai masakan dan obat tradisional di seluruh dunia. Berikut uraian lebih lanjut tentang Zingiber officinale rhizoma var. rubrum, termasuk ciri-ciri fisik, manfaat kesehatan, penggunaan kuliner, dan penggunaan dalam obat tradisional.

Ciri-ciri fisik 

Zingiber officinale rhizoma var. rubrum, atau jahe merah, adalah variasi jahe yang memiliki ciri-ciri fisik tertentu yang membedakannya dari jahe biasa (Zingiber officinale var. officinale). Beberapa ciri fisik utama dari jahe merah adalah sebagai berikut:

Warna merah: Yang paling mencolok adalah warna merah pada bagian dalamnya. Saat kita memotong atau mengupas jahe merah, kita akan melihat bahwa daging atau rimpangnya berwarna merah cerah. Warna merah ini menjadi ciri utama yang membedakan jahe merah dari jahe biasa yang berwarna cokelat atau kuning.

Aroma dan rasa: Jahe merah memiliki aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih pedas dibandingkan jahe biasa. Rasa pedas ini disebabkan oleh kandungan zat kimia seperti gingerol dan shogaol yang lebih tinggi dalam jahe merah.

Ukuran lebih kecil: Jahe merah cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil daripada jahe biasa. Ini berarti bahwa jahe merah memiliki rimpang yang lebih kecil dan lebih ramping.

Manfaat kesehatan 

Jahe merah, seperti jahe biasa, telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad karena berbagai manfaat kesehatannya. Beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi jahe merah adalah sebagai berikut:

Mengatasi gangguan pencernaan: Jahe merah telah lama digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan perut kembung. Ini dapat membantu meringankan gejala mabuk perjalanan atau mual yang disebabkan oleh kehamilan.

Sifat antiinflamasi: Kandungan zat aktif dalam jahe merah, seperti gingerol dan shogaol, memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini bisa bermanfaat untuk penderita osteoarthritis atau arthritis reumatoid.

Mengurangi rasa sakit: Jahe merah juga dapat membantu meredakan rasa sakit, baik nyeri otot dan sendi atau nyeri menstruasi. Sifat analgesik atau pereda nyeri yang dimilikinya dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.

Peningkatan sistem kekebalan tubuh: Konsumsi jahe merah secara teratur dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Manajemen berat badan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe merah dapat membantu dalam manajemen berat badan. Ini dapat meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh membakar lemak lebih efisien.

Penggunaan kuliner

Jahe merah sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara dan India, khususnya dalam hidangan yang pedas dan beraroma. Potongan jahe merah yang tipis sering digunakan sebagai bumbu dalam tumisan, sup, kari, dan berbagai hidangan daging atau ikan. Jahe merah juga digunakan dalam pembuatan minuman tradisional seperti teh jahe merah yang memiliki rasa hangat dan pedas yang khas.

Selain itu, jahe merah juga digunakan sebagai bumbu dalam beberapa hidangan penutup, seperti kue jahe merah dan es krim jahe merah. Penggunaan jahe merah dalam kuliner tidak hanya memberikan rasa pedas yang kuat, tetapi juga memberikan tampilan dan warna yang menarik pada hidangan.

Penggunaan dalam obat tradisional

Di sebagian besar daerah di mana jahe merah tumbuh, tumbuhan ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Ekstrak jahe merah dapat digunakan untuk mengatasi gejala flu dan pilek, meredakan sakit kepala, atau bahkan mengatasi masalah pernapasan seperti batuk.

Meski jahe merah memiliki banyak manfaat kesehatan yang potensial, penggunaannya harus sesuai dengan pedoman medis, dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan medis yang diresepkan oleh profesional kesehatan. Sebelum menggunakan jahe merah secara teratur sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?