Rahasia Togel yang Tidak Dipahami Pemain Togel
https://www.belajarsampaimati.com/2023/08/rahasia-togel-yang-tidak-dipahami.html?m=0
Ilustrasi/zdnet.com |
Ini adalah catatan penutup untuk dua catatan saya sebelumnya (Judi Togel dan Impian Tolol Kaya Mendadak dan Tidak Ada Orang Kaya dari Main Togel, Ini Sebabnya).
Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan akan melakukan riset paling gila ini; meriset togel! Bahkan saya cekikikan sendiri ketika menulis catatan ini, karena sadar kalau yang saya lakukan—meriset togel—terdengar konyol dan tidak akademis. Bayangkan saja umpama saya bikin skripsi atau disertasi, misalnya, tentang togel! Kedengarannya tidak ilmiah blas!
Riset gila itu dimulai ketika saya nyangkruk dengan seorang teman, dan obrolan kami sampai pada togel. Waktu itu, teman saya berkata, “Menurutmu, bagaimana cara ilmiah agar bisa menang togel?”
Saya agak terkejut, karena sejujurnya tidak pernah terpikir soal togel, apalagi secara ilmiah. Tapi perkataan teman saya menggelitik rasa penasaran, dan, karena kebetulan lagi selo, saya pun tertarik untuk memikirkannya.
Ketika itu, saya benar-benar buta tentang togel kekinian, karena memang tidak pernah mengikuti. Jadi, saya minta dia menjelaskan bagaimana teknis permainannya, berapa persen uang kemenangannya, dan lain-lain, sampai situs atau aplikasi apa yang bisa dipakai untuk bahan riset. Teman saya pun menjelaskan semua hal yang saya tanyakan, sampai saya benar-benar paham.
Setelah itu, selama berhari-hari kemudian, saya tekun meriset dan memikirkan permainan goblok itu, dan berusaha menemukan cara yang ilmiah untuk memenangkannya—sebagaimana yang ditanyakan teman saya tadi. Semakin dalam saya meriset, semakin saya tercengang. Togel, yang semula saya kira permainan goblok, ternyata hasil rancangan cerdas yang tak terbayangkan.
“Ini bukan permainan untung-untungan, juga bukan adu nasib,” pikir saya waktu itu, “ini permainan algoritma yang sangat rumit!”
Jadi, waktu itu, saya mengakses sebuah situs penyedia permainan togel, yang diberikan teman saya. Di situs itu terdapat banyak permainan togel—Hong Kong, Macau, Sydney, dan lain-lain, yang totalnya sekitar 30-an—dengan jadwal jam tertentu. Masing-masing permainan togel itu mengeluarkan angka-angka kemenangan, di jadwalnya masing-masing.
Selama berhari-hari, saya mengamati semuanya, angka-angka apa saja yang keluar, untuk melihat dan menemukan polanya. Ini teknik yang biasa saya gunakan saat mengobservasi sesuatu yang “masih asing”. Ingat, waktu itu saya masih buta tentang permainan togel, jadi yang bisa saya lakukan, mula-mula, hanya mengamati. Dari pengamatan, saya biasanya menemukan pola. Setelah pola terlihat, saya akan memfokuskan observasi, lalu memikirkannya secara mendalam.
Akhirnya, setelah lama meraba-raba pola angka yang keluar dari hari ke hari, saya merekap semua angka ke komputer, agar bisa lebih jelas melihat polanya, dan bagaimana suatu angka keluar serta kapan ia keluar. Saya percaya, semua hal di dunia ini memiliki pola—dan kepercayaan saya, untuk kesekian kali, terbukti! Permainan togel keparat itu akhirnya menunjukkan polanya!
Secara pribadi, saya percaya bahwa segala sesuatu mengandung pola. Petani atau pekebun yang biasa menanam suatu tumbuhan, misalnya, pasti tahu dan mengenali pola tumbuhan yang ia tanam—kapan biji mulai tumbuh, kapan daun mulai keluar, sampai kapan buah akan muncul. Itu pola yang berlangsung secara alami, dan para petani atau pekebun bisa memprediksi. Jika pola berubah, artinya ada anomali; bisa karena tanah yang bermasalah, air yang kurang, cuaca sedang buruk, atau lainnya.
Begitu pun dengan permainan semacam togel. Para pemain togel percaya bahwa angka-angka dalam permainan togel keluar secara acak. Karena ia acak, maka polanya harus acak. Ini seperti kita melempar dadu, dan tidak pernah tahu berapa titik yang akan keluar. Jika kita melempar dadu seratus kali, misalnya, hasilnya akan acak—polanya akan acak. Jika pola yang muncul ternyata tidak acak, artinya ada yang tidak beres.
Hal semacam itu pula yang saya temukan ketika meriset angka-angka yang keluar dalam permainan togel. Semula, saya membayangkan angka-angka yang keluar dalam permainan togel adalah angka-angka yang acak, dan orang-orang awam yang bermain togel pasti percaya seratus persen bahwa angka-angka yang keluar itu memang acak. Tetapi, sebenarnya, angka-angka itu tidak keluar secara acak!
Kenyataan itulah yang membuat saya tercengang, hingga mulai menyadari, “Ini bukan permainan untung-untungan, tapi hasil algoritma!”
Seperti yang disebut tadi, situs yang saya akses menyediakan sekitar 30 permainan togel. Setiap hari, saya merekap semua angka dari 30 permainan togel di situs itu, dan terus mengamati serta mempelajarinya di komputer. Hingga di satu titik tertentu—setelah merisetnya sampai sebulan dengan kepala mau pecah—akhirnya saya tahu bagaimana angka-angka itu dihasilkan. Di titik ini, saya percaya seratus persen bahwa angka-angka itu dihasilkan algoritma.
Dan algoritma itu luar biasa rumit sekaligus cerdas. Jika mengamati keluaran angka-angka Hong Kong, misalnya, kita akan percaya kalau angka-angka itu memang keluar secara acak. Begitu pula kalau kita mengamati angka-angka Sydney, Macau, atau lainnya satu per satu, semua akan terlihat acak. Tetapi, ketika semua togel itu digabungkan, dan angka-angkanya dikaitkan, kita akan melihat bahwa angka-angka yang keluar itu sebenarnya tidak acak!
Setelah sampai pada kesimpulan itu, saya melakukan simulasi. Ketika tiba jadwal togel Sydney, misalnya, saya akan memprediksi angka yang akan keluar. Dan angka yang saya bayangkan benar-benar keluar! Ketika tiba jadwal togel Hong Kong, saya kembali memprediksi angka yang akan keluar, dan hasilnya angka itu kembali keluar! Saya terus melakukan simulasi dalam pikiran, dan hasilnya terus akurat. Andai waktu itu saya menggunakan uang, saya sudah dapat banyak kemenangan!
Apa yang terjadi di sini? Saya bukan cenayang yang bisa tahu angka apa yang akan keluar. Yang terjadi di sini, saya membaca algoritma, dan memahami bagaimana algoritma itu dijalankan!
Teman saya tadi, yang meminta saya memikirkan cara memenangkan togel, hampir tiap malam datang ke rumah saya, ingin tahu progres riset yang saya lakukan. Dari hari ke hari, hasil riset itu memang semakin meningkat. Dari semula saya benar-benar bingung, sampai akhirnya tiba pada kesimpulan bahwa angka-angka togel adalah hasil permainan algoritma yang dikendalikan bandar lewat pakar-pakar IT mereka. Dan ketika saya menjelaskan apa yang telah saya pahami, teman saya berkata, “Jika aku mempraktikkannya, apakah berarti aku akan menang?”
Itu titik krusial dari riset yang saya lakukan, sekaligus bagian paling penting yang pasti tidak dipahami para pemain togel.
Ingat fakta-fakta penting tadi. Pertama, angka-angka yang keluar dalam permainan togel adalah hasil algoritma. Kedua, saya melakukan simulasi tadi hanya dalam pikiran, dan tidak melibatkan uang. Artinya, simulasi yang saya lakukan tidak terdeteksi oleh algoritma togel. Sekarang, fakta ketiga—yang paling penting dari segalanya—aneka macam permainan togel yang kalian kenal sebenarnya dikendalikan oleh satu pihak yang sama!
Ada banyak permainan togel yang kalian kenal, kan? Dari Hong Kong, Macau, Sydney, Singapore, Jakarta, Taiwan, Saigon, Carolina, Kentucky, Missouri, New Jersey, Oregon, Pennsylvania, Virginia, Trinidad, Georgia, Caribbean, dan lain-lain.
Para pemain togel mengira, masing-masing permainan itu dimiliki oleh pihak atau bandar yang berbeda-beda. Sekarang, jika kalian percaya kepada saya, inilah kebenarannya: Semua permainan togel itu dimiliki oleh satu pihak yang sama, dan algoritma mereka saling berkaitan!
Inilah puncak kerumitan dari permainan keparat ini, dan kenapa kalian—para pemain togel—tidak akan bisa menang apalagi sampai kaya dari bermain togel! Kalian semua ditipu oleh algoritma yang dikendalikan orang-orang yang jauh lebih pintar dari kalian!
Ketika saya menjelaskan hal ini, teman saya tadi mula-mula tidak percaya. Dia berkeyakinan bahwa masing-masing permainan togel dimiliki oleh masing-masing bandar yang berbeda. Togel Macau, misalnya, dimiliki oleh bandar Macau. Begitu pula togel Hong Kong, togel Sydney, dan lainnya, dimiliki oleh bandarnya masing-masing. Dia tidak percaya dengan penjelasan saya.
Sampai di situ, tidak ada cara lain untuk membuktikan selain melakukannya langsung dengan uang! Jadi, teman saya kemudian memasukkan sejumlah deposit ke situs permainan itu, untuk membuktikan hasil riset saya.
Mula-mula, saat pertama kali bermain, saya menyebutkan angka tertentu—seperti simulasi yang saya jelaskan tadi—dan, terbukti, angka yang saya sebut benar-benar keluar. Teman saya langsung kegirangan. Dia mungkin membayangkan, betapa mudah melakukannya. Saya tinggal menyebutkan angka, dan dia mengikuti, lalu, sim salabim, kami mendapatkan hadiah besar. Oh, well, betapa indah hidup ini kalau saja memang semudah itu.
Tapi saya tahu, permainan ini jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan. Ketika kami memperoleh kemenangan karena memilih angka yang tepat, algoritma dalam permainan itu akan “menyadari”, dan seketika seluruh algoritma berubah, dan perhitungannya ikut berubah! Apa artinya itu?
Artinya, rumus saya tadi tidak akan berhasil lagi. Jika saya mencoba main lagi, sudah bisa dipastikan saya akan kalah! Inilah asal usul kenapa kalian—para pemain togel—tidak akan bisa menang terus menerus!
Seperti yang saya sebut tadi, algoritma semua permainan togel itu saling terhubung atau saling beririsan satu sama lain. Jika, umpama, saya berhasil “mengalahkan” salah satu permainan—sebut saja togel Macau—maka algoritma Macau akan “menghubungi” algoritma sebelahnya, misal togel Sydney. Hasilnya, togel Sydney—dan yang lain—akan mengubah algoritma mereka, dan seketika permainan berubah. Jika kemudian saya mencoba main lagi dengan cara semula, hasilnya sudah berbeda, dan saya pasti akan kalah!
Sampai di sini, sebagian orang mungkin berpikir, “Kalau memang begitu kenyataannya, bahwa algoritma akan berubah jika ada pemenang, kenapa kamu tidak mengubah cara bermainmu? Bukannya itu sama saja? Algoritma berubah, kamu tinggal mengubah cara bermain, mengikuti cara permainan mereka, dan kembali menang. Begitu, kan, alurnya?”
Tidak semudah itu, Ferguso! Itu namanya menyuruh saya bertarung dengan puluhan mesin AI yang semuanya menggunakan algoritma, sementara saya sendirian dan hanya menggunakan otak manusia! Jangankan saya, bahkan Leonardo DaVinci atau Albert Einstein atau Stephen Hawking sekalipun tidak akan bisa!
Agar hal rumit ini lebih mudah dipahami, mari gunakan ilustrasi pemain catur yang berhadapan dengan lawan main berupa robot AI. Pemain catur (manusia) bermain dengan mengandalkan otak atau kecerdasan. Sementara lawan mainnya (robot AI) bermain dengan menggunakan algoritma yang dikendalikan artificial intelligence. Did you see this? Ketika manusia memikirkan satu langkah dalam permainan catur, di waktu bersamaan robot AI bisa memikirkan jutaan langkah sekaligus!
Seorang manusia mungkin dapat mengalahkan robot AI dalam SATU KALI permainan catur. Tetapi, jika permainan diulang lagi, hampir bisa dipastikan si manusia akan kalah. Kenapa? Karena si robot AI akan bisa membaca pikiran si manusia, dan mengubah taktik permainannya secara total, hingga tak bisa lagi diprediksi, dan akhirnya dialah yang menang.
Dalam konteks permainan togel yang sedang kita bicarakan, robot AI yang sangat cerdas itu ada puluhan, dan mereka semua saling “berkomunikasi”. Robot AI yang mengendalikan togel Macau, misalnya, saling berkomunikasi dengan robot AI yang mengendalikan togel Sydney, Hong Kong, Taiwan, dan lainnya.
Karenanya, bahkan umpama kita bisa mengalahkan robot AI togel Macau, misalnya—dengan cara membaca algoritmanya—teknik itu tidak akan bisa berlaku lagi, karena seketika semua permainan berubah. Dan setiap kali kita mencoba memikirkan satu cara untuk menang lagi, robot-robot AI yang mengendalikan algoritma sudah mengantisipasi jutaan cara agar kita tidak bisa menang lagi! Mulai paham maksud saya?
Inilah latar belakang kenapa pemain togel mungkin akan menang sesekali—entah dia menang karena lagi mujur atau menang karena menghitung algoritma—lalu setelah itu akan kalah terus menerus. Karena algoritma tidak mengizinkan siapa pun menang berkali-kali. Tak peduli kalian berusaha sekeras atau secerdas apa pun, algoritma yang kalian hadapi jauh lebih pintar. [Ini bahkan belum membicarakan bagaimana algoritma-algoritma cerdas itu mempermainkan sisi psikologi manusia dan dopamin dalam otak kita.]
Sebenarnya, di luar yang telah saya jelaskan di sini, ada hal-hal lain yang sama rumit terkait algoritma keparat ini, tapi setidaknya saya telah menunjukkan bagaimana permainan ini dirancang untuk mempecundangi kalian.
Tentu saja, saya tidak bermaksud memaksa siapa pun untuk percaya pada yang saya sampaikan di sini, karena tujuan saya hanya menunjukkan. Percaya atau tidak, tentu urusan pribadi kalian. Namun, jika kalian percaya kepada saya, berhentilah mimpi bisa kaya dari main togel. Karena itu tidak akan terjadi!
Pembahasan yang menarik sekali! Meskipun bukan tempatnya untuk percaya, tapi saya bisa setuju dengan yang anda sampaikan
BalasHapusTerima kasih.
Hapus