Mengapa Joseph Stalin Melarang Agama di Uni Soviet?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/08/mengapa-joseph-stalin-melarang-agama-di.html
Ilustrasi/history.com |
Stalin lahir pada tahun 1878 di Gori, Georgia. Meskipun keluarganya termasuk Ortodoks Rusia, Stalin mulai meragukan keyakinannya pada agama ketika ia masih muda, dan menjadi terlibat dalam gerakan sosialis-revolusioner di Rusia.
Setelah merebut kekuasaan dalam Revolusi Bolshevik pada tahun 1917, Stalin memimpin Uni Soviet selama lebih dari dua dekade, dan dikenal karena menghilangkan pengaruh gereja Ortodoks Rusia dan melarang praktik-praktik keagamaan di negara tersebut.
Stalin memandang agama sebagai penghalang bagi revolusi dan memandangnya sebagai institusi yang diarahkan oleh penguasa untuk menindas rakyat. Stalin percaya bahwa agama membutakan orang terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang ada di dunia. Ia menilai bahwa agama hanya menghasilkan kedamaian batin yang semu, sehingga menghambat kemajuan manusia.
Stalin mengambil tindakan untuk mengurangi pengaruh agama di Uni Soviet dengan menghapuskan kebebasan beragama, dan menyerukan penerapan ateisme di masyarakat. Ia memerintahkan kampanye anti-agama yang melibatkan pemusnahan gereja dan penganiayaan terhadap umat Kristen. Sebagai hasilnya, banyak orang yang terpaksa menyembunyikan keyakinan mereka atau meninggalkan agama mereka.
Selama masa kekuasaannya, Stalin juga mempromosikan gagasan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan solusi bagi semua masalah manusia, dan memajukan kehidupan manusia secara radikal. Pandangan ini bertentangan dengan gagasan-gagasan keagamaan tradisional yang mempercayai bahwa dunia dan kehidupan manusia dikendalikan oleh kekuatan supranatural.
Dalam hal ini, Stalin adalah contoh utama seorang ateis yang kuat dan militan dalam kepercayaannya. Pada akhirnya, pendekatan ateis Stalin terhadap agama dan kepercayaan manusia lainnya sangat mempengaruhi negaranya dan dunia, dan membentuk sejarah global pada abad ke-20.
Hmm... ada yang mau menambahkan?