Bagaimana Manusia Tahu Singkong Dapat Dimakan?

Ilustrasi/klikdokter.com
Tanaman singkong (Manihot esculenta) adalah salah satu tanaman pangan penting di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat yang berair, dan memerlukan banyak cahaya matahari untuk berkembang. 

Singkong memiliki umbi atau akar besar yang tumbuh di dalam tanah, dan digunakan sebagai sumber karbohidrat penting dalam makanan manusia.

Sejarah domestikasi singkong di Indonesia masih belum jelas, tetapi diperkirakan sudah dimakan sejak sekitar 2.500 tahun yang lalu. Saat itu, manusia belum memiliki pengetahuan ilmiah yang cukup untuk memahami bahwa singkong dapat dimakan setelah diproses dengan cara direbus atau diolah menjadi tepung. Mereka memakan singkong mentah, yang mengandung racun sianida, yang berbahaya bagi manusia.

Namun, seiring berjalannya waktu, manusia belajar bagaimana menghilangkan racun sianida dalam singkong dengan cara merebus atau mengolahnya menjadi tepung, dan kemudian memanggang atau merebusnya. Proses ini ditemukan oleh orang-orang di Amerika Selatan sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan kemudian menyebar ke berbagai bagian dunia, termasuk Indonesia.

Proses pembuangan racun dalam singkong dilakukan dengan merebus singkong dalam air selama beberapa jam, yang dapat menghilangkan racun sianida dalam umbi. Selain itu, pengolahan singkong menjadi tepung juga dapat mengurangi kandungan racun sianida.

Seiring berjalannya waktu, manusia mulai memanfaatkan potensi nutrisi yang dimiliki singkong, seperti sumber karbohidrat, serat, dan beberapa nutrisi lainnya, serta kepraktisan dalam proses pengolahannya. Singkong kemudian menjadi salah satu tanaman pangan yang penting dan banyak dikonsumsi oleh manusia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Makanan & Minuman 8954842910093684295

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item