Apa Itu Ilmu Tajwid, dan Mengapa Penting Dipelajari?

Ilustrasi/umrotix.com
Tajwid adalah salah satu cabang dari ilmu bahasa Arab yang berkaitan dengan cara membaca dan mengucapkan huruf-huruf dalam Al-Quran dengan benar dan sesuai aturan yang telah ditetapkan. Ilmu Tajwid sangat penting dalam mempelajari Al-Quran. Karena, dengan memahami tajwid, kita dapat membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar, serta menghormati keindahan bahasa dan makna yang terkandung dalam Al-Quran.

Kata Tajwid berasal dari bahasa Arab, yang berarti "merapikan" atau "memperbaiki". Karena itu, Tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang memperbaiki cara membaca dan mengucapkan huruf-huruf dalam Al-Quran dengan benar. Tujuan utama ilmu Tajwid adalah memastikan bahwa setiap huruf dalam Al-Quran dibaca dengan cara yang benar, dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Ilmu Tajwid mempelajari berbagai macam aturan dan ketentuan dalam membaca huruf-huruf dalam Al-Quran, seperti aturan-aturan dalam pengucapan huruf mati (sukun), huruf makhraj (tempat keluarnya suara), dan aturan dalam pengucapan huruf mad (panjang). Dalam ilmu Tajwid, terdapat beberapa konsep dasar yang harus dipahami terkait tiga hal itu.

Huruf-huruf mati (sukun) adalah huruf-huruf yang tidak memiliki harakat atau tanda baca pada bagian akhirnya. Dalam ilmu Tajwid, ada aturan-aturan tertentu dalam pengucapan huruf mati (sukun) yang harus diikuti, agar kita dapat membaca huruf tersebut dengan benar dan sesuai tajwid.

Huruf mad (panjang) adalah huruf yang dibaca dengan suara yang dipanjangkan. Dalam ilmu Tajwid, terdapat dua jenis huruf mad, yaitu huruf mad biasa dan huruf mad wajib. Huruf mad biasa dibaca dengan suara yang dipanjangkan, karena adanya harakat fathah, kasrah, atau dhommah pada huruf tersebut. Sedangkan huruf mad wajib dibaca dengan suara yang dipanjangkan, karena adanya tanda baca sukun pada huruf sebelumnya.

Huruf makhraj (tempat keluarnya suara) adalah tempat keluarnya suara dari mulut atau tenggorokan ketika membaca huruf-huruf dalam Al-Quran. Dalam ilmu Tajwid, kita harus memahami dengan baik huruf-huruf makhraj untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan benar dan sesuai aturan tajwid. Beberapa huruf makhraj penting yang harus dipahami adalah huruf hijaiyah, huruf qalqalah, dan huruf syamsiah.

Selain itu, dalam ilmu Tajwid juga terdapat beberapa metode atau pendekatan yang digunakan dalam mempelajari tajwid, seperti metode Al-Jazariyah, metode Al-Qalqalah, dan metode Al-Isti'ad.

Metode Al-Jazariyah adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam mempelajari ilmu Tajwid. Metode ini dikembangkan oleh seorang ulama bernama Muhammad bin Muhammad bin Jazari Al-Qairawani, pada abad ke-9 Masehi. 

Metode Al-Jazariyah membagi aturan-aturan tajwid dalam Al-Quran menjadi tujuh belas jenis, yang disebut "Ahkam Al-Mukhatab" atau "Aturan untuk Si Pembicara". Metode ini sangat populer di kalangan masyarakat Arab, dan banyak digunakan dalam sistem pendidikan formal di beberapa negara Arab.

Metode Al-Qalqalah adalah metode yang digunakan untuk mempelajari huruf-huruf qalqalah dalam Al-Quran. Qalqalah adalah salah satu aturan dalam tajwid yang menuntut kita untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan suara yang bergema atau bergetar. 

Ada lima huruf qalqalah dalam Al-Quran, yaitu huruf qaf, ta', ba', jim, dan dal. Metode Al-Qalqalah memberikan panduan dan aturan yang jelas dalam membaca huruf-huruf qalqalah, sehingga pembaca dapat membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai aturan tajwid.

Metode Al-Isti'ad adalah metode yang digunakan untuk mempelajari cara mengucapkan bacaan isti'adah atau bacaan perlindungan ketika membaca Al-Quran. Bacaan isti'adah terdiri dari dua kalimat, yaitu "A'udhu billahi minasyaitanir rajim" (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk) dan "Bismillahirrahmanirrahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). 

Metode Al-Isti'ad memberikan panduan dan aturan yang jelas dalam mengucapkan bacaan isti'adah dengan benar dan sesuai dengan tajwid.

Pentingnya mempelajari ilmu Tajwid tidak hanya dalam rangka memperbaiki cara membaca Al-Quran, tetapi juga dalam rangka memahami makna dan pesan yang terkandung dalam Al-Quran. Karena Al-Quran merupakan sumber ajaran dan pedoman utama dalam Islam, maka mempelajari tajwid adalah kewajiban bagi setiap muslim. 

Dengan mempelajari ilmu Tajwid, seseorang dapat menghormati keindahan bahasa dan makna yang terkandung dalam Al-Quran, serta memahami ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik.

Dalam proses pembelajaran ilmu Tajwid, kita perlu memperhatikan beberapa hal penting, seperti konsistensi, kedisiplinan, dan kesabaran. Proses pembelajaran ilmu Tajwid tidak bisa dilakukan dengan instan, membutuhkan waktu dan ketekunan dalam memahami aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya. 

Kita perlu berlatih membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai dengan tajwid secara berkala, serta selalu mengingatkan diri sendiri bahwa setiap huruf dalam Al-Quran adalah amanah dan harus dibaca dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, kita juga perlu mencari guru atau pengajar yang kompeten dalam mengajarkan ilmu Tajwid, serta menggunakan sumber-sumber referensi yang terpercaya dalam proses pembelajaran.

Untuk memperdalam pemahaman tentang ilmu Tajwid, kita juga dapat mengikuti kursus atau seminar yang diadakan oleh lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang terkait dengan ilmu Tajwid. Dalam acara tersebut, kita dapat bertemu dengan para ahli atau praktisi tajwid, serta dapat bertukar informasi dan pengalaman dengan pembelajar lain yang memiliki minat sama.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Keislaman 8466520937630037866

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item