Sejak Kapan Rokok Dilengkapi Gabus dan Jadi Rokok Filter?

Ilustrasi/serambinews.com
Rokok mulai dilengkapi gabus pada pertengahan abad ke-20, sekitar tahun 1950-an, yang belakangan disebut rokok filter. Penemuan dan penggunaan gabus dalam rokok filter merupakan inovasi yang bertujuan untuk mengurangi jumlah zat berbahaya yang masuk ke paru-paru saat merokok.

Sebelum adanya filter, rokok yang umumnya terbuat dari tembakau digulung dengan kertas tanpa adanya penyaringan. Saat rokok dibakar, asapnya langsung dihirup oleh perokok, sehingga semua zat dan partikel dalam asap masuk ke saluran pernapasan. Dalam upaya mengurangi dampak buruk merokok, para peneliti dan perusahaan rokok mulai mencari cara untuk mengurangi jumlah zat berbahaya yang dihirup oleh perokok.

Salah satu inovasi yang ditemukan adalah penggunaan filter yang terbuat dari gabus. Gabus adalah bahan alami yang berasal dari kulit pohon kurma, dan memiliki struktur pori-pori yang dapat menahan sejumlah partikel asap dan zat-zat berbahaya. Dengan menggunakan filter gabus pada rokok, diharapkan beberapa zat berbahaya dapat ditahan dan tidak langsung terhirup oleh perokok.

Penggunaan gabus dalam filter rokok pertama kali diusulkan oleh Boris Aivaz pada 1925, di Uni Soviet. Namun, saat itu belum ada penerapan yang luas. Barulah pada 1942, Frederick B. Cottrell, seorang insinyur asal Amerika Serikat, mendapatkan paten untuk filter rokok dengan gabus yang diberi nama "Cottrell Smokeless Cigarette". Meskipun memiliki konsep yang mirip dengan filter modern, inovasi ini tidak mendapat banyak perhatian dan tidak diproduksi secara massal.

Pada 1952, sebuah perusahaan rokok terkenal, Pall Mall, memperkenalkan rokok dengan filter yang menggunakan gabus. Filter gabus ini diberi nama "Pall Mall Red Tips", dan menjadi salah satu produk rokok pertama yang menggabungkan gabus dalam filternya. Keberhasilan produk ini mengilhami perusahaan-perusahaan rokok lainnya untuk mengadopsi penggunaan filter gabus pada rokok mereka.

Penggunaan filter gabus dalam rokok terus berkembang dan diperbaiki seiring berjalannya waktu. Pengembangan bahan filter yang lebih efisien dan efektif dalam menahan zat-zat berbahaya terus dilakukan. Selain itu, filter rokok juga mulai menggunakan bahan-bahan sintetis, seperti selulosa atau polimer, sebagai alternatif gabus alami.

Meskipun filter gabus dapat membantu mengurangi jumlah zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh perokok, penting untuk dicatat bahwa merokok tetap berisiko bagi kesehatan. Merokok masih terkait dengan berbagai penyakit serius, termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru-paru, dan penyakit jantung. Karena itu, menghentikan kebiasaan merokok tetap merupakan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 6762969531149579948

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item