Sejak Kapan Manusia Membuat Gula Merah?

Ilustrasi/alodokter.com

Gula merah, atau yang juga dikenal dengan sebutan jaggery, telah dikenal di India sejak zaman kuno, tepatnya pada masa peradaban Harappa yang berlangsung sekitar 2600-1900 SM. Bahkan, gula merah dipercaya sebagai salah satu bahan penting dalam pengobatan Ayurveda yang diyakini sebagai ilmu pengobatan tertua di dunia. Meski begitu, tidak diketahui dengan pasti kapan dan oleh siapa gula merah pertama kali ditemukan dan diproduksi.

Gula merah dibuat dari getah atau nira yang diekstrak dari pohon aren atau kelapa dengan cara memotong tangkai bunga. Getah yang keluar kemudian dikumpulkan dan dipanaskan hingga mengental serta menjadi cairan kental berwarna cokelat kehitaman, yang kemudian dicetak dalam cetakan dan dibiarkan mengeras. 

Proses pengolahan gula merah masih banyak dilakukan secara tradisional di daerah-daerah di Indonesia, India, dan Asia Tenggara lainnya. Meski produksinya sudah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu, gula merah masih menjadi bahan makanan yang populer dan dikonsumsi secara luas hingga kini. 

Gula merah juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kebutuhan masyarakat. Banyak petani yang beralih dari tanaman lain untuk menanam pohon aren dan kelapa, karena proses pembuatan gula merah yang relatif mudah dan minim biaya. Bahkan, produksi gula merah menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi masyarakat di daerah-daerah tertentu.

Di Indonesia, gula merah menjadi salah satu bahan penting dalam masakan tradisional, seperti pada kue-kue tradisional, minuman, dan makanan khas daerah. Beberapa contoh masakan tradisional yang menggunakan gula merah sebagai bahan utama antara lain dodol, klepon, dan jenang. Di India, gula merah biasanya digunakan sebagai pemanis dalam teh, kopi, atau minuman tradisional lainnya.

Meskipun proses pembuatan gula merah masih dilakukan secara tradisional, penggunaan teknologi modern dalam proses produksi juga semakin berkembang. Beberapa produsen gula merah mulai menggunakan mesin pengolahan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Namun, pengolahan gula merah secara tradisional masih terus dilakukan, dan menjadi budaya dan warisan yang berharga bagi dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?