Mengapa Theodore Roosevelt Ditembak Saat Berkampanye?

Ilustrasi/tribunnews.com
Pada 14 Oktober 1912, Theodore Roosevelt, mantan Presiden Amerika Serikat yang saat itu mencalonkan diri sebagai calon presiden melalui partai progresif yang dikenal sebagai Partai Bull Moose, menjadi korban upaya pembunuhan yang hampir merenggut nyawanya.

Kejadian itu terjadi di kota Milwaukee, Wisconsin, saat Roosevelt sedang berada di sana untuk berkampanye dalam pemilihan presiden. Ketika sedang menuju majelis di auditorium Hotel Gilpatrick, ia ditembak oleh seorang pria bernama John Schrank. Schrank menembak Roosevelt dengan pistol kaliber .38 dari jarak yang cukup dekat.

Meskipun terkena tembakan, Roosevelt tetap berdiri dan menolak untuk segera dibawa ke rumah sakit. Ia bersikeras untuk memberikan pidato yang telah direncanakan sebelumnya, dan menyampaikan pesan bahwa ia tidak akan membiarkan serangan tersebut menghentikan kampanyenya. 

Ternyata, tembakan itu tidak mengenai organ vital. Peluru menembus buku yang ada di saku jas Roosevelt, sebelum akhirnya mengenai tubuhnya. Meskipun terluka dan ada darah yang mengalir, Roosevelt mengatakan kepada para peserta kampanye, "Ini hanya luka ringan. Saya masih dapat berbicara lebih lama daripada pria yang menembak saya."

Setelah memberikan pidato yang mengagumkan, Roosevelt akhirnya setuju untuk dibawa ke rumah sakit, untuk diperiksa lebih lanjut. Dia menemukan bahwa peluru telah masuk cukup dalam ke dada, dan menghancurkan buku berisi pidato dan kartu nama di sakunya, yang bertindak sebagai perlindungan alami.

Schrank, pelaku penembakan, adalah pria yang memiliki gangguan mental. Dia percaya bahwa Roh Suci telah memberitahunya untuk membunuh Roosevelt, sebagai misi penyelamatan dunia. Setelah penangkapannya, Schrank dinyatakan gila dan ditempatkan di rumah sakit jiwa. Dia tetap berada di institusi tersebut hingga kematiannya pada 1943.

Meskipun terjadi penembakan yang hampir fatal, Roosevelt sangat mengejutkan banyak orang dengan cepatnya pemulihannya. Hanya dalam dua minggu, dia sudah kembali berkampanye dan melanjutkan tur kampanye intensifnya. Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan presiden pada 1912, Roosevelt tetap menunjukkan keteguhan dan keberanian yang menjadi ciri khasnya.

Kejadian penembakan itu memberikan dampak jangka panjang pada kehidupan Roosevelt. Peluru yang terdapat di dadanya tidak pernah diangkat, dan ia hidup dengan peluru itu selama sisa hidupnya. Pada beberapa kesempatan, ia menyebut peluru itu sebagai "teman lama" yang mengingatkannya akan kejadian tersebut.

Insiden penembakan terhadap Theodore Roosevelt pada 1912 menjadi salah satu momen paling menonjol dalam sejarah politik Amerika Serikat. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 4562031597856301806

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item