Mengapa Joanna La Loca Tidur Bersama Mayat Suaminya?

Ilustrasi/grid.id
Joanna La Loca, juga dikenal sebagai Juana I dari Kastilia, adalah penguasa yang terkenal karena keterpurukannya dalam kegilaan dan tragedi keluarga yang dialaminya. Salah satu kejadian yang paling mencolok dalam hidupnya adalah ketika ia tidur di samping mayat suaminya yang telah meninggal, Philip I dari Habsburg.

Setelah kematian Philip pada tahun 1506, Joanna mengalami kesedihan yang mendalam. Dalam keputusasaannya yang besar, ia menolak untuk melepaskan jasad suaminya, dan memutuskan untuk tetap bersamanya di kamar tidur mereka. Joanna meyakini bahwa dengan menjaga mayat Philip dekat dirinya, ia dapat mempertahankan ikatan cinta yang mereka miliki selama hidup mereka.

Joanna dituduh melakukan pengawetan mayat Philip, tetapi tuduhan ini mungkin hanya merupakan cerita yang dilebih-lebihkan. Namun, keberadaan mayat Philip di sebelahnya menjadi pemandangan yang menyeramkan, dan mengundang kontroversi di kalangan keluarga kerajaan dan masyarakat. Keputusan Joanna untuk tidur di samping mayat suaminya yang telah mati membuat banyak orang mempertanyakan kewarasan dan kemampuannya untuk memerintah.

Pada saat itu, pemahaman tentang kesehatan mental masih terbatas, dan keputusan Joanna dianggap sebagai tanda kegilaan. Keluarganya, terutama ibunya, Isabella I, dan putranya, Charles V, khawatir akan reputasi keluarga dan stabilitas politik Spanyol. Mereka memandang perilaku Joanna sebagai tanda ketidakstabilan mental yang mengancam kedaulatan kerajaan dan kekuasaan mereka.

Keputusan untuk tidur di samping mayat suami juga menyebabkan isolasi Joanna lebih lanjut. Ia diasingkan di Istana Tordesillas, tempat ia tinggal sepanjang sisa hidupnya. Di dalam istana yang terpencil itu, Joanna tetap dijaga dengan ketat dan diawasi oleh pengawal dan penjaga. Ia menjadi tawanan di tempat yang seharusnya menjadi rumahnya sendiri.

Pada masa pengasingannya, Joanna semakin terasing dari dunia luar. Ia dipisahkan dari anak-anaknya, dan ditinggalkan oleh banyak anggota keluarga kerajaan. Keputusannya untuk tidur di samping mayat suaminya menjadi simbol ketidakstabilan dan penolakan sosial.

Meskipun Joanna La Loca meninggal pada tahun 1555, kisahnya tetap menjadi subjek perhatian sejarah dan budaya. Keputusannya untuk tidur di samping mayat suaminya menggambarkan ketidakstabilan mental dan tragedi pribadinya. Ia mewakili penderitaan dan isolasi yang dialami oleh seorang wanita kuat yang terperangkap dalam dunia politik dan kekuasaan.

Joanna La Loca adalah simbol dari sisi gelap kehidupan kerajaan, dan merupakan pengingat akan kerapuhan dan beban yang dihadapi oleh individu dalam kepemimpinan yang tidak stabil. Cerita tentang ia tidur di samping mayat suaminya menyoroti penderitaan pribadinya, dan menjelaskan mengapa ia dikenal sebagai Joanna La Loca, "Joanna yang Gila".

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item