Berapa Banyak Orang yang Dieksekusi dengan Guillotine?

Ilustrasi/history.com
Guillotine, mesin yang digunakan untuk eksekusi hukuman mati di Prancis, telah jadi simbol kekejaman dan revolusi dalam sejarah. Meskipun penerapannya menciptakan keguncangan dan kontroversi, guillotine digunakan secara luas selama periode Revolusi Prancis dan beberapa tahun setelahnya. 

Seiring berjalannya waktu, guillotine menjadi simbol brutalitas masa lalu, dan penggunaannya secara bertahap berkurang hingga akhirnya dihapus.

Penggunaan guillotine sebagai metode eksekusi dimulai pada 25 April 1792, dengan eksekusi Nicolas Jacques Pelletier, korban pertama yang mengalami hukuman mati menggunakan mesin tersebut. Setelah itu, guillotine digunakan secara ekstensif selama periode Revolusi Prancis yang penuh gejolak, ketika banyak orang dianggap musuh revolusi, dan dihukum mati sebagai bentuk keadilan revolusioner.

Selama periode Revolusi Prancis yang berlangsung dari tahun 1789 hingga 1799, ribuan orang dieksekusi menggunakan guillotine. Salah satu momen paling terkenal dalam penggunaan guillotine adalah "Teror" pada 1793-1794. 

Selama periode itu, Komite Keselamatan Publik yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre melancarkan kampanye yang kejam untuk membersihkan Prancis dari para musuh revolusi, yang dikenal sebagai Reign of Terror. Ribuan orang, termasuk bangsawan, rojalis, dan mereka yang dianggap menentang revolusi, dieksekusi menggunakan guillotine.

Pada tahun 1793, di Paris saja, lebih dari 2.600 orang dieksekusi menggunakan guillotine. Secara keseluruhan, diperkirakan antara 16.000 hingga 40.000 orang tewas akibat hukuman mati dengan guillotine selama periode Teror. Banyak dari mereka yang dianggap bersalah atas tuduhan kontrarevolusioner atau pengkhianatan terhadap revolusi, namun tidak jarang juga terjadi kesalahan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam proses pengadilan.

Setelah periode Teror berakhir, penggunaan guillotine berkurang secara signifikan. Namun, hukuman mati dengan guillotine tetap ada dan digunakan dalam kasus-kasus kriminal berat. Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, guillotine digunakan secara terbatas, tetapi masih menyebabkan kematian banyak orang. Misalnya, selama periode pemerintahan Napoleon Bonaparte dari 1799 hingga 1815, sekitar 1.200 eksekusi dilakukan menggunakan guillotine di Prancis.

Pada 1977, Prancis menghapus hukuman mati sebagai bagian dari perubahan sosial dan pemikiran tentang hak asasi manusia. Dengan itu, guillotine tidak lagi digunakan untuk eksekusi. Sejak saat itu, guillotine menjadi simbol kekejaman masa lalu, dan sering kali dianggap sebagai simbol keadilan yang keras dan tanpa ampun.

Dalam sejarahnya yang bergejolak, guillotine telah menjadi bagian integral dari periode Revolusi Prancis dan masa-masa kelam di Prancis. Meskipun tidak ada angka pasti yang menggambarkan jumlah tepat korban yang dieksekusi menggunakan guillotine, perkiraan berkisar puluhan ribu. Penggunaannya menciptakan dampak psikologis yang mendalam, dan meninggalkan warisan abadi dalam sejarah hukuman mati dan perjuangan untuk keadilan yang lebih manusiawi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 298707924405351801

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item