Bagaimana Asal Usul Sigiriya yang Ada di Sri Lanka?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/07/bagaimana-asal-usul-sigiriya-yang-ada.html
Ilustrasi/grid.id |
Di Sri Lanka, terdapat sebuah situs arkeologi mengagumkan, yang dikenal sebagai Sigiriya, atau yang juga dikenal sebagai "Benteng Singa". Situs ini terletak di Distrik Matale, di wilayah tengah Sri Lanka.
Sigiriya terdiri dari kolom batu setinggi hampir 200 meter, yang menara di atasnya sebuah benteng bersejarah yang berusia sekitar 1600 tahun. Tempat ini merupakan salah satu warisan dunia UNESCO, dan salah satu tujuan wisata yang paling populer di Sri Lanka.
Sejarah Sigiriya berakar pada abad ke-3 Masehi, saat masa pemerintahan Raja Kasyapa. Kasyapa, yang menginginkan kekuasaan mutlak, memutuskan untuk membangun benteng megah di atas kolom batu tersebut sebagai tempat persembunyiannya. Dia memilih Sigiriya karena lokasinya yang strategis dan pertahanan alaminya yang kuat. Raja Kasyapa mendirikan istana mewah yang dikenal sebagai "Istana Singa" di puncak kolom batu tersebut.
Konstruksi Sigiriya melibatkan ribuan orang yang bekerja keras untuk membangun istana dan infrastruktur yang diperlukan. Mereka membentuk teras dan tangga di sisi kolom batu untuk memudahkan akses ke puncak.
Salah satu fitur yang paling menonjol dari Sigiriya adalah fresko dinding. Dinding-dinding teras dipenuhi lukisan-lukisan indah yang menggambarkan bidadari dan wanita cantik. Meskipun sebagian besar fresko tersebut telah mengalami kerusakan, beberapa bagian yang masih ada memberikan gambaran tentang keindahan seni dan keterampilan seniman pada masa itu.
Selain fresko, Sigiriya juga memiliki Gerbang Singa yang terkenal. Gerbang ini terletak di dasar kolom batu dan merupakan pintu masuk ke kompleks benteng. Gerbang tersebut didekorasi dengan patung kepala singa yang megah. Sayangnya, hanya beberapa bagian dari patung itu yang masih bertahan hingga saat ini.
Selama berabad-abad, Sigiriya menjadi pusat kebudayaan dan politik yang penting di Sri Lanka. Namun, setelah kematian Raja Kasyapa, tempat ini ditinggalkan dan terlupakan. Sigiriya ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh seorang arkeolog Belanda, bernama Jonathan Forbes. Setelah penemuan itu, Sigiriya secara bertahap dipulihkan dan dianggap sebagai salah satu keajaiban arsitektur dunia.
Kini, Sigiriya adalah salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi Sri Lanka. Wisatawan yang mendaki kolom batu tersebut akan disuguhi pemandangan spektakuler dari puncak, dengan pemandangan yang meliputi panorama alam yang menakjubkan dan puing-puing benteng kuno yang masih bertahan. Teras-teras yang terbentang di sepanjang sisi kolom batu memberikan pengalaman yang menakjubkan bagi pengunjung untuk menjelajahi kompleks istana yang megah.
Sigiriya merupakan sebuah keajaiban arkeologi yang memberikan wawasan yang mendalam tentang sejarah, arsitektur, dan budaya Sri Lanka kuno. Tempat ini mencerminkan kehebatan kemampuan manusia dalam merancang dan membangun struktur yang luar biasa di atas kolom batu yang terjal. Sigiriya menjadi simbol keindahan, keagungan, dan keajaiban manusia, dan tetap menjadi saksi bisu dari masa kejayaan Sri Lanka pada masa lalu.
Hmm... ada yang mau menambahkan?