Bagaimana Asal Usul Gorengan yang Dikenal di Indonesia?

Ilustrasi/ners.unair.ac.id/

Gorengan merupakan makanan yang digoreng dengan minyak panas, dan biasanya dijual di pasar tradisional atau kaki lima. Makanan ini jadi salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia, dari kalangan muda hingga tua. Ada berbagai jenis gorengan yang dapat ditemukan di Indonesia, seperti pisang goreng, tahu isi, bakwan, tempe goreng, dan masih banyak lagi.

Asal usul gorengan tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan gorengan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai belahan dunia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa gorengan sudah ada pada zaman kuno di wilayah Timur Tengah, seperti Mesir dan Yunani, di mana masyarakat pada saat itu menggoreng daging dan sayuran untuk dijadikan makanan.

Di Asia, gorengan juga sudah dikenal sejak lama. Di China, terdapat jenis makanan yang disebut "youtiao" yang mirip gorengan. Youtiao terbuat dari adonan tepung terigu, air, dan ragi yang digoreng dalam minyak panas, hingga berwarna cokelat kekuningan. Youtiao biasanya disajikan sebagai teman makan bubur atau congee, dan menjadi salah satu camilan favorit di pagi hari.

Di Indonesia, gorengan diperkirakan sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Gorengan awalnya diperkenalkan oleh para pedagang Tionghoa yang tinggal di Indonesia pada saat itu. Mereka menjual gorengan, seperti pisang goreng, tahu isi, dan bakwan, sebagai camilan untuk dijual di pasar. Gorengan kemudian populer di kalangan masyarakat Indonesia, dan berkembang jadi berbagai jenis gorengan seperti yang kita kenal sekarang.

Selain itu, beberapa daerah di Indonesia juga memiliki gorengan khas yang berbeda-beda. Di Jawa Barat, misalnya, terdapat gorengan cireng yang terbuat dari tepung tapioka dan diisi potongan sayuran. 

Meski gorengan dianggap camilan yang tidak sehat karena digoreng dalam minyak panas, namun tidak dapat dipungkiri bahwa gorengan telah jadi bagian dari kebudayaan makan Indonesia, dan menjadi camilan yang disukai banyak orang. Gorengan yang dijual di pasar atau kaki lima biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana dan dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga menjadi salah satu pilihan camilan yang mudah diakses oleh masyarakat.

Hmm... ada yang mau menambahkan?