Apa yang Dimaksud Eskapisme, dan Bagaimana Contohnya?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/07/apa-yang-dimaksud-eskapisme-dan.html
Ilustrasi/tempo.co |
Eskapisme merujuk pada kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melarikan diri dari realitas atau masalah yang ada dalam kehidupan mereka, dengan memasuki dunia khayalan atau fantasi. Ini adalah mekanisme koping psikologis yang digunakan individu untuk mengalihkan perhatian mereka dari tekanan, stres, atau ketidakpuasan yang mereka hadapi.
Dalam konteks psikologi, eskapisme sering kali dianggap sebagai bentuk menghindari atau mengabaikan masalah yang sebenarnya. Ketika seseorang merasa terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan atau menekan, mereka mungkin cenderung mencari cara untuk melarikan diri dari kenyataan yang sulit, atau menghindari konfrontasi dengan masalah yang ada.
Hal ini dapat dilakukan dengan terlibat dalam aktivitas atau situasi yang menyenangkan, seperti membaca buku, menonton film, bermain video game, atau bahkan memimpikan hal-hal yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.
Eskapisme bisa menjadi sumber ketenangan sementara, mengingatkan individu pada perasaan positif, dan mengurangi kecemasan atau tekanan yang dirasakan. Aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk melarikan diri ke dunia fantasi atau imajinasi dapat memberikan sensasi pembebasan dari kenyataan yang membebani.
Sementara itu, individu yang terlibat dalam eskapisme sering kali mengabaikan tanggung jawab mereka, atau mengalami penurunan motivasi untuk menghadapi masalah dan tantangan yang nyata.
Eskapisme tidak selalu negatif atau tidak sehat. Dalam batas-batas tertentu, menggunakan eskapisme sebagai bentuk relaksasi dan hiburan yang sehat dapat membantu seseorang mengatasi stres atau tekanan sementara dalam kehidupan mereka.
Misalnya, membaca buku atau menonton film yang menyenangkan dapat memberikan hiburan dan pemulihan yang diperlukan setelah hari yang melelahkan atau penuh tekanan. Dalam konteks ini, eskapisme berfungsi sebagai jalan keluar yang sehat dan bermanfaat dari realitas sehari-hari.
Namun, masalah muncul ketika eskapisme menjadi pola perilaku yang berlebihan atau digunakan sebagai bentuk penghindaran yang tidak sehat. Jika seseorang terus-menerus mencari pelarian dalam dunia fantasi dan mengabaikan tanggung jawab atau masalah yang harus dihadapi, itu dapat mengganggu fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan mereka.
Selain itu, terlalu mengandalkan eskapisme sebagai mekanisme koping dapat mencegah individu mengembangkan keterampilan dan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan kehidupan yang sebenarnya.
Penting bagi individu yang cenderung menggunakan eskapisme sebagai bentuk koping untuk meningkatkan kesadaran diri, dan memahami alasan di balik pola perilaku mereka. Mencari dukungan dari orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental, juga dapat membantu individu menghadapi masalah yang mendasari dan mengembangkan keterampilan koping yang lebih sehat.
Hmm... ada yang mau menambahkan?