Apa saja Kegilaan Caligula Selama Berkuasa di Romawi?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/07/apa-saja-kegilaan-caligula-selama.html
Ilustrasi/hf.uio.no |
Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus, yang dikenal dengan sebutan Caligula, adalah kaisar Romawi yang berkuasa dari tahun 37 Masehi hingga 41 Masehi. Selama masa pemerintahannya yang singkat, Caligula terkenal karena perilaku dan keputusan yang kontroversial dan ekstrem. Berikut adalah beberapa contoh kegilaan Caligula selama berkuasa:
Keinginan untuk disembah sebagai dewa: Caligula memiliki keinginan yang besar untuk dianggap sebagai dewa. Ia memerintahkan patung dirinya ditempatkan di kuil-kuil dan mengharuskan warga untuk menyembahnya. Tindakan ini menunjukkan kesombongan dan narsisme yang ekstrem.
Pembunuhan dan penganiayaan politik: Caligula mengadopsi kebijakan represif terhadap para senator dan anggota keluarga bangsawan. Ia menganiaya dan membunuh banyak lawan politiknya secara brutal, termasuk melalui eksekusi dan penganiayaan fisik yang kejam.
Pemborosan uang negara: Caligula terkenal karena pemborosan uang negara dalam berbagai proyek pribadinya yang mahal dan tidak perlu. Ia membangun vila mewah, mengadakan pesta besar-besaran, dan menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan pribadi dan kepuasan diri.
Perilaku seksual yang keji: Caligula dikenal karena perilaku seksual yang tidak pantas dan keji. Ia sering terlibat dalam hubungan seksual dengan istri orang lain, bahkan dengan saudara perempuannya sendiri. Ia juga memaksa wanita-wanita bangsawan untuk menjadi pelacur di istananya.
Kepanikan dan kegilaan yang tidak rasional: Caligula sering terjebak dalam kepanikan dan kegilaan yang tidak rasional. Ia percaya bahwa ia adalah inkarnasi dewa yang tak terkalahkan, dan mengabaikan kewajaran dan kebijaksanaan. Tindakannya yang impulsif dan tak terduga sering kali membuat bingung dan mengerikan para pembantu dan subjeknya.
Kehancuran ekonomi: Kebijakan ekonomi Caligula yang tidak stabil dan pemborosannya terhadap uang negara menyebabkan kehancuran ekonomi Romawi. Ia mengenakan pajak yang berat pada rakyat dan mencuri harta dari orang-orang kaya, untuk memenuhi ambisi dan keinginannya yang megalomania.
Perilaku Caligula mencerminkan kepemimpinan yang korup dan otoriter, yang menyebabkan penderitaan dan ketidakstabilan dalam Kekaisaran Romawi.
Namun, penting untuk diingat bahwa banyak informasi tentang Caligula didokumentasikan oleh penulis Romawi kuno, yang mungkin memperbesar kegilaannya atau menyajikan cerita yang tidak akurat. Fakta dan interpretasi mengenai pemerintahan Caligula masih diperdebatkan di kalangan sejarawan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?