Siapakah Joanna La Loca yang Jadi Penguasa Spanyol?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/siapakah-joanna-la-loca-yang-jadi.html
Ilustrasi/merinding.com |
Joanna La Loca, juga dikenal sebagai Juana I dari Kastilia, adalah tokoh bersejarah yang terkenal karena keterpurukannya dalam kegilaan dan tragedi keluarga yang dialaminya.
Ia lahir pada 6 November 1479 di Toledo, Spanyol, dan meninggal pada 12 April 1555 di Tordesillas, Spanyol. Joanna adalah putri Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Kastilia, pasangan yang terkenal karena merestorasi kekuasaan monarki Spanyol dan mendukung penjelajahan dunia oleh Christopher Columbus.
Joanna merupakan pewaris tahta Kastilia setelah kematian ibunya pada tahun 1504. Namun, kesehatan mentalnya menjadi sumber kekhawatiran. Ia sering kali dikatakan mengalami kegilaan, dan dianggap tidak mampu untuk memerintah dengan efektif. Pada saat itu, pemahaman tentang kesehatan mental masih terbatas, dan Joanna sering dianggap sebagai pribadi yang "gila".
Setelah kematian Isabella I, suaminya, Philip I dari Habsburg, menjadi rekan-pemimpin Kastilia sebagai Raja Philip I. Namun, kegilaan Joanna semakin memburuk, dan dia mengalami kesedihan mendalam atas kematian suaminya pada tahun 1506. Joanna menolak untuk melepaskan jasadnya, dan bahkan dituduh melakukan pengawetan mayat Philip. Ketidaksanggupan Joanna untuk mengatasi kesedihannya memperburuk kondisi mentalnya.
Joanna menghabiskan sebagian besar sisa hidupnya dalam pengasingan di Istana Tordesillas, di mana dia dikurung oleh keluarganya sendiri. Meskipun diasingkan, dia tetap dianggap sebagai penguasa de jure Kastilia, dan orang Spanyol menganggapnya sebagai ratu sah mereka. Namun, pemerintahan sebenarnya dilakukan oleh ibunya, Isabella I, dan kemudian oleh putranya, Charles V dari Kekaisaran Romawi Suci, yang memerintah atas nama Joanna.
Kisah tragis Joanna melibatkan juga perseteruan dengan putranya. Pada tahun 1516, Charles V mengambil alih kendali penuh atas pemerintahan Spanyol setelah dikukuhkan sebagai Raja Charles I. Meskipun Joanna masih hidup dan merupakan penguasa de jure, dia dipandang sebagai tidak kompeten dan diabaikan oleh putranya. Joanna tetap diasingkan hingga akhir hayatnya, dan kepribadiannya yang lemah dan kesedihannya menarik simpati masyarakat Spanyol.
Joanna La Loca meninggal pada usia 75 tahun, pada tahun 1555, tetapi kisah hidupnya tetap menjadi subjek perhatian sejarah dan budaya. Gelarnya sebagai "Juana la Loca" telah menjadi bagian dari warisan budaya Spanyol. Sejak kematiannya, pemahaman tentang kesehatan mental telah berkembang, dan beberapa sejarawan modern telah mengajukan argumen bahwa mungkin saja Joanna mengalami depresi atau gangguan mental lainnya, bukan kegilaan.
Joanna La Loca adalah figur yang tragis dalam sejarah Spanyol. Meskipun kemampuannya memerintah dipertanyakan, pengaruhnya tetap signifikan dalam sejarah Spanyol dan warisan budayanya. Joanna mewakili sisi gelap dari kekuasaan, dan mengingatkan kita akan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh penguasa-penguasa pada masa lalu.
Hmm... ada yang mau menambahkan?