Siapa yang Menentukan 1 Meter adalah 100 Centimeter?

Ilustrasi/dianisa.com
Penentuan bahwa 1 meter setara dengan 100 centimeter merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengukuran yang berlangsung selama berabad-abad. 

Konsep dasar pengukuran panjang telah ada sejak zaman kuno, tetapi standar yang konsisten dan universal diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran ilmu pengetahuan, dan pengembangan teknologi. Pada akhirnya, kesepakatan tentang definisi meter ditemukan, dan diadopsi oleh komunitas ilmiah internasional.

Sejarah pengukuran panjang mencakup banyak peradaban dan budaya. Salah satu metode awal yang digunakan adalah menggunakan bagian tubuh manusia sebagai alat pengukur. Misalnya, dalam budaya Mesir Kuno, siku atau jari tangan digunakan sebagai satuan pengukuran. Namun, ini tidak praktis, karena setiap orang memiliki proporsi tubuh yang berbeda.

Pada abad ke-18, terjadi perubahan penting dalam pengembangan sistem metrik. Pada 1791, di Prancis, sebuah panitia ilmiah dibentuk untuk menentukan standar metrik yang baru. Panitia ini dikenal sebagai Panitia Penelitian dan Pengukuran, yang dipimpin oleh Jean-Charles de Borda, Joseph-Louis Lagrange, dan Pierre-Simon Laplace. Mereka menyadari perlunya memiliki standar pengukuran yang konsisten dan universal untuk mendukung perdagangan dan ilmu pengetahuan.

Pada 1799, setelah beberapa tahun penelitian dan pengujian, panitia tersebut mengusulkan sistem metrik yang baru, dengan meter sebagai satuan dasar untuk panjang. Mereka menetapkan bahwa meter akan didefinisikan sebagai sepertiga jarak dari kutub hingga khatulistiwa melalui Paris. Namun, definisi ini terbukti tidak praktis untuk diimplementasikan secara presisi.

Pada 1889, Konferensi Meter Internasional diadakan di Paris. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, dan bertujuan untuk menyepakati definisi meter yang baru. Hasilnya adalah adopsi definisi meter yang baru berdasarkan standar fisik. Meter didefinisikan sebagai panjang batangan platinum-iridium yang disimpan di Kantor Internasional Pengukuran (BIPM) di Sèvres, Prancis.

Namun, bahkan definisi ini masih memiliki kelemahan, karena rentan terhadap perubahan seiring waktu dan pengaruh lingkungan. Karena itu, upaya terus dilakukan untuk menemukan definisi meter yang lebih presisi dan stabil.

Pada 1960, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (CGPM) menyetujui definisi meter yang baru, berdasarkan pada panjang gelombang cahaya tertentu. Meter didefinisikan sebagai panjang jalur yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik. Definisi ini disebut "meter cahaya", dan telah digunakan sebagai standar meter hingga saat ini.

Namun, pada 2019, CGPM mengadopsi definisi meter yang terbaru dan lebih presisi. Meter sekarang didefinisikan berdasarkan pada konstanta fisika fundamental yang disebut "kecepatan cahaya dalam vakum" (speed of light in vacuum). Definisi ini menyatakan bahwa meter adalah panjang yang ditempuh cahaya dalam vakum selama 1/299.792.458 detik, dengan kecepatan cahaya dinyatakan dalam satuan meter per detik.

Dalam konteks ini, penentuan bahwa 1 meter setara dengan 100 centimeter bukan hasil dari satu individu atau penemuan tunggal. Sebaliknya, itu adalah hasil dari perkembangan dan kesepakatan ilmiah yang melibatkan banyak ilmuwan, insinyur, dan ahli pengukuran dari berbagai negara selama berabad-abad. 

Standar ini terus berubah dan diperbaiki seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk memastikan pengukuran yang akurat dan universal dalam berbagai bidang kehidupan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 8799481180859259061

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item