Siapa Caligula, dan Mengapa Terkenal dalam Sejarah?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/siapa-caligula-dan-mengapa-terkenal.html
Ilustrasi/rmol.id |
Caligula, yang nama lengkapnya adalah Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus, adalah kaisar Romawi yang berkuasa dari tahun 37 Masehi hingga 41 Masehi. Dia adalah anggota dinasti Julio-Claudian, yang merupakan garis keturunan dari Kaisar Augustus. Caligula adalah salah satu kaisar paling kontroversial dalam sejarah Romawi, dengan reputasi sebagai penguasa yang kejam dan gila.
Caligula lahir pada 31 Agustus 12 Masehi di kota Antium (sekarang Anzio, Italia) sebagai anak dari pasangan Germanicus dan Agrippina the Elder. Pada masa kecilnya, ia dikenal dengan julukan "Caligula", yang berarti "sepatu bot" dalam bahasa Latin, karena sering mengenakan seragam militer sebagai anak prajurit di kemah-kemah tentara ayahnya. Setelah kematian Germanicus, Caligula tinggal bersama ibunya dan saudara-saudaranya di Roma.
Setelah kematian Tiberius, pamannya yang menjadi kaisar sebelumnya, Caligula naik tahta pada usia 25 tahun. Awal pemerintahannya ditandai dengan harapan dan optimisme, karena ia menjanjikan perubahan positif dan mengurangi pengaruh birokrasi yang korup. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap dan tindakan Caligula semakin menjadi-jadi, dan dia jadi terkenal karena keputusan yang ekstrem dan kebrutalannya.
Caligula sering dikaitkan dengan tindakan sewenang-wenang dan kekejaman. Dia dikenal karena membuang para senator dan aristokrat yang dianggapnya sebagai ancaman terhadap kekuasaannya. Dia juga menghamburkan uang negara dalam proyek-proyek mewah dan tidak perlu, seperti membangun jembatan kapal di selat antara Italia dan Sisilia, dan merencanakan invasi ke Britania yang tidak berhasil.
Kekuasaannya juga dicirikan oleh kehidupan pribadi yang penuh skandal, termasuk hubungan incest dengan saudara perempuannya, pernikahan yang banyak, dan perlakuan kasar terhadap rakyat Romawi.
Legenda dan cerita tentang kegilaan dan kelalaiannya meluas dalam tradisi sejarah. Dilaporkan bahwa ia bahkan menyatakan dirinya sebagai dewa, dan memerintahkan agar patung dirinya ditempatkan di kuil-kuil. Dia juga dikenal karena menyelenggarakan pertunjukan gladiator yang berdarah, dan memerintahkan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang dianggapnya sebagai musuh. Namun, karena sumber-sumber sejarah tentang pemerintahan Caligula terbatas dan terdistorsi, tidak semua klaim tersebut dapat dipastikan kebenarannya.
Pemerintahan Caligula berakhir dengan pembunuhan brutal terhadapnya, pada 41 Masehi. Sebuah kelompok senator dan prajurit Romawi yang tidak puas dengan kekuasaannya, merencanakan dan melaksanakan pembunuhan terhadapnya di dalam sebuah konspirasi di istana. Setelah kematian Caligula, dinasti Julio-Claudian masih berlanjut dengan kaisar-kaisar berikutnya, seperti Claudius dan Nero.
Hmm... ada yang mau menambahkan?