Mengapa Sekarang Uang Dicetak Tanpa Jaminan Emas?

Ilustrasi/co.id
Hingga tahun 1971, uang dicetak dengan diikat (dijamin) dengan emas, yang memberikan nilai pada uang. Kenapa hal itu sekarang tidak lagi dilakukan, sehingga uang dapat dicetak berapa pun tanpa dijamin dengan emas? 

Sebelum menjelaskan mengapa sistem ikatan uang dengan emas tidak lagi digunakan, penting untuk memahami dasar-dasar sistem tersebut. Konsep dasar di balik ikatan uang dengan emas dikenal sebagai sistem standar emas.

Pada dasarnya, sistem standar emas berarti bahwa nilai mata uang suatu negara ditentukan oleh jumlah emas yang dimiliki oleh negara tersebut. Setiap unit mata uang diwakili oleh jumlah emas yang setara. Sistem ini memberikan kestabilan nilai mata uang karena suplai emas yang terbatas.

Namun, pada 1971, Amerika Serikat mengakhiri sistem standar emas yang dikenal sebagai Bretton Woods System. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan ini.

Defisit perdagangan: Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan yang signifikan, terutama sebagai akibat dari Perang Vietnam dan program Great Society yang mahal. Defisit ini menyebabkan negara tersebut kehilangan sejumlah besar emas yang digunakan sebagai cadangan mata uang.

Kekurangan cadangan emas: Jumlah emas yang dimiliki oleh Amerika Serikat tidak lagi sebanding dengan jumlah dolar yang beredar di dunia. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara jumlah emas dan nilai dolar yang diperdagangkan.

Kesenjangan nilai: Nilai tukar antara dolar AS dan mata uang negara lain jadi semakin tidak stabil. Negara-negara lain mulai khawatir tentang nilai tukar, dan meminta Amerika Serikat untuk membayar dengan emas yang setara. Hal ini mengakibatkan penurunan cadangan emas yang lebih lanjut.

Fleksibilitas ekonomi: Mengikat nilai uang dengan emas memberikan keterbatasan fleksibilitas bagi negara dalam merespons perubahan ekonomi. Tanpa ikatan emas, pemerintah memiliki lebih banyak kendali untuk mengambil tindakan kebijakan ekonomi yang diperlukan, seperti mengatur suku bunga dan mengatur jumlah uang yang beredar.

Kerjasama internasional: Negara-negara lain juga memperhatikan keterbatasan sistem standar emas dan menginginkan sistem yang lebih fleksibel. Hal ini menyebabkan terjadinya transisi ke sistem nilai tukar yang berdasarkan pasar, dan memungkinkan fluktuasi nilai mata uang yang lebih bebas.

Akhirnya, pada 15 Agustus 1971, Presiden Amerika Serikat saat itu, Richard Nixon, mengumumkan penutupan kantor penukaran dolar dengan emas. Tindakan ini mengakhiri konversibilitas langsung antara dolar AS dan emas.

Setelah itu, sebagian besar negara beralih ke sistem nilai tukar yang dikenal sebagai sistem nilai tukar mengambang. Dalam sistem ini, nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar dan permintaan relatif terhadap mata uang tersebut. Meskipun keputusan ini menghilangkan ikatan emas, sistem baru ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada negara-negara untuk menyesuaikan kebijakan ekonomi mereka.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 7467477414379075716

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item