Benarkah Ka’bah di Mekah dapat Terlihat dari Luar Angkasa?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/benarkah-kabah-di-mekah-dapat-terlihat.html
Ilustrasi/timesindonesia.co.id |
Pernyataan bahwa Ka'bah di Mekah dapat terlihat dari luar angkasa adalah salah satu mitos yang sering beredar. Secara ilmiah, tidak mungkin melihat bangunan tersebut dari luar angkasa dengan mata telanjang. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menjelaskan mengapa klaim itu tidak benar.
Ketika kita berbicara tentang melihat sesuatu dari luar angkasa, kita berbicara tentang ketinggian orbit satelit dan jarak antara benda yang akan dilihat dan pengamat. Ka'bah adalah sebuah struktur yang relatif kecil, dengan tinggi sekitar 13,10 meter dan lebar sekitar 11,03 meter. Dalam konteks astronomi dan penjelajahan luar angkasa, bangunan semacam itu akan sangat, sangat, sangat, kecil, dan tidak mungkin terlihat dari jarak yang sangat jauh.
Selain itu, atmosfer Bumi adalah faktor lain yang menghalangi pandangan dari luar angkasa. Atmosfer Bumi mengandung berbagai partikel dan molekul yang memantulkan, menyebarkan, dan menyerap cahaya. Semakin jauh jarak antara pengamat dan objek yang diamati, semakin besar jumlah atmosfer yang harus ditembus cahaya.
Dalam kasus Ka'bah, cahaya harus melewati atmosfer Bumi sebelum mencapai mata pengamat di luar angkasa. Akibatnya, sebagian besar cahaya yang dipantulkan oleh bangunan tersebut akan diserap atau tersebar oleh atmosfer sebelum mencapai pengamat, sehingga menjadikannya sulit atau tidak mungkin terlihat dari luar angkasa.
Selanjutnya, ada pertanyaan tentang resolusi dan kemampuan penginderaan alat yang digunakan dalam misi luar angkasa. Saat ini, teknologi satelit dan wahana antariksa memiliki kemampuan untuk mengambil gambar bumi dengan resolusi yang tinggi. Namun, resolusi ini memiliki batas fisik yang terkait dengan ukuran dan akurasi instrumen yang digunakan. Mengingat ukuran Ka'bah yang relatif kecil, akan sangat sulit untuk mengidentifikasinya secara langsung di gambar satelit atau foto luar angkasa dengan resolusi yang memadai.
Selain itu, ketika gambar bumi diambil dari luar angkasa, biasanya wilayah yang luas yang ditangkap dalam satu frame. Mekah adalah kota yang luas dengan bangunan yang tersebar di sekitarnya. Dalam gambar-gambar itu, Ka'bah tidak akan jadi fitur yang menonjol atau terlihat dengan jelas, karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan konteks yang lebih luas.
Terakhir, ada aspek perspektif yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, jika kita mengambil contoh pandangan Ka'bah dari satelit yang melintasi Mekah, pandangan itu akan bergerak secara diagonal dan tidak menunjukkan Ka'bah dengan sudut pandang langsung. Kombinasi antara sudut pandang yang bervariasi, skala ukuran bangunan, dan perbedaan resolusi instrumen penginderaan luar angkasa, akan membuat Ka'bah sulit dikenali.
Jadi, secara ilmiah, klaim bahwa Ka'bah di Mekah dapat terlihat dari luar angkasa tidak benar. Faktor-faktor seperti ukuran bangunan, atmosfer Bumi, kemampuan instrumen penginderaan luar angkasa, perspektif, dan resolusi gambar, menjadi penghalang dalam melihat bangunan tersebut dari jarak yang sangat jauh.
Penting untuk membedakan antara keyakinan agama, dan klaim ilmiah yang dapat didukung oleh bukti dan pengetahuan ilmiah.
Hmm... ada yang mau menambahkan?