Apakah Byzantion Sama dengan Bizantium dalam Sejarah?

Ilustrasi/hfc-worldwide.org

Byzantion dan Bizantium mengacu pada nama yang sama, namun dengan penggunaan yang berbeda dalam konteks sejarah.

Byzantion adalah nama kota kuno yang didirikan oleh orang Yunani di lokasi yang sekarang menjadi Istanbul, Turki. Kota ini awalnya didirikan sebagai koloni oleh orang Yunani pada abad ke-7 SM. Byzantion terletak di lokasi strategis di semenanjung yang memisahkan Laut Marmara dari Laut Hitam, dan menjadi pusat perdagangan dan kegiatan maritim yang penting dalam peradaban Yunani kuno.

Pada abad ke-4 SM, kota Byzantion menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi setelah ditaklukkan oleh Kaisar Romawi, Septimius Severus. Selama periode ini, Byzantion berkembang menjadi pusat penting dalam kekaisaran, dan mengalami pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Namun, perubahan besar terjadi pada tahun 330 M, ketika Kaisar Romawi, Konstantinus Agung, memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi dari Roma ke Byzantion, yang kemudian berganti nama menjadi Konstantinopel. Konstantinopel menjadi pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan yang kuat, dan secara de facto menjadikannya ibu kota Kekaisaran Romawi Timur yang baru terpisah.

Perlu dicatat bahwa nama "Bizantium" berasal dari bentuk Latin "Byzantium," yang digunakan oleh penulis Romawi Barat untuk merujuk pada kota tersebut. Istilah "Bizantium" kemudian menjadi istilah umum yang digunakan untuk menyebut Kekaisaran Romawi Timur dan peradabannya.

Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur berkembang secara terpisah dari Kekaisaran Romawi Barat yang runtuh pada abad ke-5. Kekaisaran Bizantium terus bertahan selama lebih dari seribu tahun, menjaga warisan budaya, politik, dan hukum Romawi. Peradaban Bizantium memiliki dampak yang besar dalam bidang seni, arsitektur, sastra, dan ilmu pengetahuan.

Namun, pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah, dan menjadi pusat Kekaisaran Utsmaniyah yang baru. Setelah penaklukkan tersebut, kota ini diubah namanya menjadi Istanbul, yang masih digunakan hingga saat ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?