Apa yang Disebut Disonansi kognitif, dan Apa Contohnya?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/apa-yang-disebut-disonansi-kognitif-dan.html
Ilustrasi/indopositive.org |
Disonansi kognitif merujuk pada ketidakselarasan antara keyakinan, sikap, atau pengetahuan seseorang dengan perilaku yang mereka lakukan. Misal, ilmuwan yang merokok namun menyadari dan memahami bahaya merokok, dan tetap melanjutkan perilaku merokok. Hal ini menghasilkan perasaan konflik internal yang disebut disonansi kognitif.
Disonansi kognitif adalah fenomena psikologis yang pertama kali dikemukakan oleh Leon Festinger pada 1957 dalam teori disonansi kognitif. Teori ini menyatakan bahwa orang cenderung mengalami ketidaknyamanan atau disonansi kognitif ketika ada ketidakselarasan antara keyakinan atau pengetahuan mereka dengan tindakan yang dilakukan.
Dalam kasus ilmuwan yang merokok, mereka mungkin memiliki pengetahuan yang kuat tentang bahaya merokok berdasarkan penelitian dan bukti ilmiah yang ada. Mereka menyadari bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Namun, mereka tetap melanjutkan perilaku merokok, yang bertentangan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang bahaya tersebut. Ini menciptakan ketidakselarasan kognitif yang dapat menimbulkan konflik batin dan ketidaknyamanan.
Seseorang mungkin mengalami disonansi kognitif ketika mereka menghadapi dua keyakinan atau pengetahuan yang bertentangan. Dalam kasus ini, ilmuwan yang merokok mengalami konflik antara pengetahuan tentang bahaya merokok dan kebiasaan merokok yang mereka lakukan.
Untuk mengurangi disonansi kognitif, orang dapat mengadopsi berbagai strategi, seperti mengabaikan atau meremehkan bahaya merokok, mencari informasi yang mendukung perilaku mereka, atau mengubah perilaku agar sesuai dengan pengetahuan mereka tentang bahaya merokok.
Fenomena disonansi kognitif tidak terbatas pada merokok. Ini dapat terjadi dalam konteks perilaku atau keputusan lainnya di berbagai aspek kehidupan, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat, ketidakkonsistenan etika, atau tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini seseorang.
Disonansi kognitif adalah pengalaman psikologis yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor pribadi, sosial, dan lingkungan. Meskipun seseorang mungkin menyadari bahaya merokok, mengubah perilaku dapat melibatkan tantangan yang kompleks, seperti ketergantungan nikotin, kebiasaan yang sudah terbentuk, atau faktor psikologis yang lain.
Memahami fenomena disonansi kognitif dapat membantu kita mengenali ketidakselarasan antara keyakinan dan perilaku yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga dapat menjadi panggilan untuk mengembangkan kesadaran yang lebih besar akan pengetahuan dan keyakinan kita, serta upaya untuk mengurangi ketidakselarasan tersebut melalui tindakan yang sesuai dengan keyakinan yang kita anut.
Hmm... ada yang mau menambahkan?