Apa Itu Neoliberalisme, dan Mengapa Ditentang?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/apa-itu-neoliberalisme-dan-mengapa.html
Ilustrasi/fakta.news |
Neoliberalisme adalah suatu ideologi atau pandangan yang menempatkan pasar bebas sebagai prinsip utama dalam pengaturan ekonomi, dan mengedepankan kebebasan ekonomi sebagai solusi atas masalah sosial dan ekonomi. Ideologi ini muncul pada tahun 1970-an, sebagai respons atas krisis ekonomi global dan kegagalan kebijakan-kebijakan yang sebelumnya digunakan dalam pengaturan ekonomi.
Pandangan neoliberalisme berasal dari pemikiran liberalisme klasik yang menekankan pada kebebasan individu dalam segala aspek, termasuk dalam aktivitas ekonomi. Neoliberalisme menganggap bahwa pasar bebas akan menciptakan persaingan yang sehat, inovasi, dan efisiensi yang lebih baik dalam perekonomian. Dalam pandangan neoliberal, peran negara dalam pengaturan ekonomi seharusnya diminimalkan, dan sebagian besar aspek ekonomi seharusnya ditinggalkan untuk diatur oleh pasar.
Konsep neoliberalisme juga menekankan pada penggunaan kebijakan fiskal dan moneter yang ketat untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi. Kebijakan fiskal berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan pengeluaran negara, sedangkan kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan suku bunga dan pasokan uang dalam perekonomian.
Neoliberalisme memandang bahwa kebijakan-kebijakan yang ketat dan konsisten dalam bidang fiskal dan moneter akan menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Namun, pandangan neoliberalisme juga menuai kritik dari berbagai pihak. Kritik utama terhadap pandangan neoliberalisme adalah bahwa kebebasan ekonomi yang diutamakan dalam neoliberalisme justru menghasilkan ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi yang semakin besar. Neoliberalisme dianggap memberikan keuntungan yang lebih besar bagi kelompok-kelompok yang sudah kaya dan berkuasa, sedangkan kelompok miskin dan lemah dalam masyarakat semakin terpinggirkan.
Selain itu, kritikus neoliberalisme juga menyatakan bahwa ideologi ini mengabaikan peran penting yang harus dimainkan oleh negara dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Negara dianggap sebagai entitas yang hanya berfungsi sebagai pengatur dan pengawas dalam perekonomian, sehingga kebijakan-kebijakan publik yang memperhatikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan jadi kurang terwakili.
Dalam konteks politik, neoliberalisme juga dianggap dapat memperkuat dominasi kekuasaan korporat, dan membatasi partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Pandangan neoliberal yang menempatkan kebebasan individu dan pasar di atas segalanya cenderung mengabaikan nilai-nilai kesejahteraan sosial dan keadilan dalam masyarakat.
Neoliberalisme juga dianggap telah memperparah masalah lingkungan hidup, dan memperkuat dominasi pasar atas sumber daya alam. Kegagalan untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi dan kurangnya regulasi yang efektif terhadap aktivitas perusahaan besar membuat neoliberalisme menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Meskipun demikian, pandangan neoliberalisme tetap memiliki pengaruh yang besar dalam kebijakan ekonomi global. Kebijakan-kebijakan liberalisasi perdagangan, privatisasi, dan deregulasi yang diterapkan di banyak negara pada akhirnya dipengaruhi oleh pandangan neoliberalisme.
Sebagai contoh, banyak negara di Asia dan Amerika Latin menerapkan kebijakan-kebijakan neoliberal pada tahun 1980-an dan 1990-an, meskipun dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya masih diperdebatkan hingga saat ini.
Kebijakan-kebijakan neoliberal juga terlihat dalam organisasi-organisasi internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Kedua organisasi tersebut menerapkan kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip neoliberalisme dalam memberikan pinjaman dan bantuan keuangan kepada negara-negara di seluruh dunia.
Banyak kritikus menganggap bahwa kebijakan-kebijakan ini malah memperparah kemiskinan dan kesenjangan sosial di negara-negara berkembang, dan memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan multinasional dan kelompok-kelompok elit yang berkuasa.
Hmm... ada yang mau menambahkan?