Apa Itu Marxisme, dan Bagaimana Asal Usulnya?

Ilustrasi/suarakebebasan.id
Marxisme adalah paham atau ideologi politik yang berasal dari pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels. Marxisme mengusung gagasan tentang materialisme dialektis dan historis, yaitu bahwa materi atau ekonomi menjadi faktor penting dalam pembentukan masyarakat dan sejarah, serta bahwa masyarakat selalu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh kontradiksi antara kelas yang berbeda.

Karl Marx lahir di Jerman pada tahun 1818, dan belajar filsafat dan ekonomi di Universitas Berlin. Ia kemudian menjadi jurnalis dan menulis banyak artikel tentang keadaan sosial dan politik pada masanya. Pada tahun 1848, Marx bersama dengan Engels menerbitkan Manifesto Komunis, sebuah karya yang menjadi dasar bagi teori dan praktik Marxisme.

Salah satu teori penting dalam Marxisme adalah konsep kelas sosial. Marxisme mengklasifikasikan masyarakat menjadi dua kelas utama; buruh dan pemilik modal atau kapitalis. Kapitalis memanfaatkan tenaga kerja dari buruh untuk menghasilkan keuntungan, sedangkan buruh hanya mendapatkan gaji yang rendah dan dianggap sebagai kelas yang terpinggirkan. 

Marxisme memperjuangkan kesetaraan antara kelas buruh dan kapitalis, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan individu.

Marxisme juga memperjuangkan kebijakan ekonomi yang dikelola oleh negara atau pemerintah yang adil, dan menentang sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan golongan tertentu dan mengabaikan kepentingan rakyat. Marxisme mengusulkan sistem ekonomi yang disebut sosialisme, yaitu sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan bersama atas sumber daya alam dan alat produksi.

Dalam praktiknya, Marxisme muncul sebagai gerakan politik dan sosial yang dipimpin oleh partai politik yang berusaha mengubah sistem sosial, politik, dan ekonomi yang ada, menjadi sistem yang lebih adil dan merata. Marxisme menginspirasi berbagai gerakan sosial dan politik di seluruh dunia, termasuk gerakan buruh, sosialis, dan komunis.

Namun, Marxisme juga dihadapkan pada kritik dan tantangan yang serius. Beberapa orang menuduh bahwa Marxisme mengabaikan kepentingan individu dan hak asasi manusia, serta menghasilkan sistem pemerintahan yang otoriter. Selain itu, kegagalan beberapa negara yang menerapkan sistem komunis dan sosialis juga dianggap sebagai bukti ketidakmampuan Marxisme untuk menghasilkan sistem yang efektif dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, Marxisme adalah paham atau ideologi yang mengusung gagasan tentang keadilan sosial dan kesetaraan kelas. Meskipun Marxisme memiliki keterbatasan dan kelemahan tertentu, tetapi konsep-konsep yang diusung oleh Marxisme masih jadi sumber inspirasi bagi berbagai gerakan sosial dan politik di dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 3805169000075295239

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item