Apa Itu Fasisme, dan Bagaimana Asal Usulnya?

Ilustrasi/ligalaga.id
Fasisme adalah sebuah ideologi politik dan sosial yang muncul di Italia pada awal abad ke-20, dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Fasisme menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan individu dan kelompok, serta mempromosikan otoritas yang kuat dan otoriter sebagai bentuk pemerintahan yang paling efektif. Fasisme juga menekankan nilai-nilai seperti nasionalisme, militerisme, dan anti-komunisme.

Fasisme muncul sebagai reaksi terhadap kondisi sosial dan politik Italia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Italia baru saja bersatu, dan sedang mengalami krisis politik, ekonomi, dan sosial yang serius. Dalam situasi ini, Benito Mussolini, seorang jurnalis dan aktivis sosialis yang beralih ke politik kanan, menciptakan gerakan politik yang ia sebut "fasisme". Mussolini menganggap bahwa hanya melalui kekuatan dan otoritas yang kuat, Italia dapat kembali menjadi kekuatan dunia. 

Dalam pandangan fasisme, negara harus menjadi pihak yang paling kuat, dan menjamin keamanan dan kemakmuran rakyatnya. Karena itu, otoritas harus diberikan pada pemimpin atau penguasa yang kuat, yang akan mengekang kebebasan individu dan menempatkan kepentingan negara di atas segala-galanya. Fasisme juga menekankan pentingnya kebersamaan dan solidaritas sosial, serta menolak perbedaan kelas sosial dan adanya konflik antara kelas.

Ideologi fasisme menekankan pentingnya nilai-nilai nasionalisme dan bangsa. Menurut pandangan fasisme, nasionalisme harus menjadi faktor yang mendorong solidaritas sosial, dan memberikan rasa identitas dan tujuan bersama. Hal ini ditekankan dalam bentuk kemauan untuk berkorban dan berjuang demi negara, serta menolak pengaruh luar yang dianggap merusak identitas nasional. Dalam pandangan fasisme, perang dianggap sebagai alat untuk memperkuat negara dan bangsa.

Fasisme juga menentang ideologi sosialis dan komunis, serta mengecam perbedaan kelas sosial. Fasisme menekankan pentingnya kedisiplinan, tindakan nyata dan kekuatan dalam melawan kaum komunis. Fasisme menganggap kaum komunis sebagai ancaman bagi negara dan nasionalisme, dan sering menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk menekan mereka.

Namun, walaupun fasisme menekankan otoritas dan disiplin, tidak semua orang di bawah pemerintahan fasisme harus membenci kekuasaan tersebut. Banyak orang merasa terbebaskan dari ketidakpastian dan krisis ekonomi dan sosial di bawah pemerintahan fasisme. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka menyukai pemerintahan yang kuat tersebut.

Namun, meskipun terdapat beberapa pandangan positif tentang fasisme, banyak juga kebijakan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah fasisme yang sangat kejam.

Fasisme juga menekankan pada pentingnya disiplin, tatanan, dan hierarki yang kuat dalam masyarakat. Fasis meyakini bahwa orang harus tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi, dan bersedia mengorbankan kepentingan individu demi kepentingan negara atau kelompok. Karena itu, sistem politik fasisme seringkali bersifat otoriter atau bahkan totaliter.

Dalam banyak kasus, fasis mengadopsi pandangan nasionalis ekstrem dan berkeyakinan bahwa kelompok etnis tertentu atau bangsa adalah yang terbaik dan layak untuk memimpin. Ini seringkali mengarah pada penindasan dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau asing.

Fasisme juga mencakup serangkaian ideologi sosial dan ekonomi, termasuk korporatisme, yang menggabungkan kepentingan negara dengan kepentingan industri dan korporat. Fasisme berpendapat bahwa pemerintah harus memiliki kendali penuh atas ekonomi, dan mengaturnya sesuai dengan kepentingan nasional. Hal ini juga dapat mengarah pada penghapusan hak buruh dan serikat pekerja.

Sejarah mencatat beberapa negara yang telah menganut paham fasisme, salah satunya adalah Italia di bawah pemerintahan Benito Mussolini. Mussolini mendirikan Partai Fasis pada tahun 1919, dan berhasil memimpin negaranya menjadi negara fasisme yang kuat pada tahun 1922, hingga akhirnya Italia kalah dalam Perang Dunia II.

Selain Italia, Jerman Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler juga dianggap sebagai negara fasisme yang paling terkenal. Partai Nazi yang dipimpin oleh Hitler mendukung ideologi rasial supremasi, mengakibatkan penindasan dan pembantaian terhadap orang Yahudi dan kelompok minoritas lainnya selama Perang Dunia II. Kekalahan Nazi dalam perang dunia kedua mengakibatkan runtuhnya paham fasisme di Jerman, dan diakui sebagai salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah dunia.

Namun, fasisme tidak hanya terjadi di Italia dan Jerman. Beberapa negara lain seperti Spanyol, Portugal, dan Amerika Latin juga pernah mengalami periode fasisme dalam sejarahnya. Meskipun fasisme dianggap sebagai paham politik yang sangat kontroversial dan negatif, namun tetap menjadi studi penting dalam sejarah dan ilmu politik. Hal ini berguna untuk memahami bagaimana ideologi ekstrem dan intoleransi dapat mengarah pada penderitaan dan kehancuran.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 3003050247420436931

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item