Apa Itu Bias Kognitif, dan Bagaimana Contoh-contohnya?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/06/apa-itu-bias-kognitif-dan-bagaimana.html
Ilustrasi/sehatq.com |
Bias kognitif mengacu pada pola-pola pemikiran yang sistematis dan terdistorsi yang mempengaruhi cara kita memproses informasi, membuat keputusan, dan membentuk pemahaman kita tentang dunia. Bias ini muncul karena adanya keterbatasan dalam pemrosesan informasi oleh otak manusia. Meskipun bias kognitif dapat memberikan efisiensi mental dalam situasi tertentu, tapi juga dapat menyebabkan penilaian yang tidak akurat atau tidak rasional.
Ada banyak jenis bias kognitif yang telah diidentifikasi dalam psikologi dan ilmu kognitif. Berikut adalah beberapa contoh bias kognitif yang umum.
Konfirmasi: Kecenderungan kita untuk mencari dan menginterpretasikan informasi yang memperkuat keyakinan atau hipotesis yang kita miliki, sementara mengabaikan atau mengesampingkan informasi yang bertentangan. Misalnya, jika seseorang percaya bahwa semua politisi korup, mereka cenderung mencari dan memperhatikan berita atau kasus yang mendukung pandangan mereka, sementara mengabaikan bukti yang menunjukkan sebaliknya.
Efek pembenaran diri: Kecenderungan kita untuk membenarkan tindakan atau keputusan kita sendiri dengan mengabaikan atau menolak bukti yang bertentangan. Misalnya, seseorang yang membeli saham pada harga tinggi mungkin cenderung mengabaikan bukti yang menunjukkan penurunan harga saham, dan mempertahankan keyakinan bahwa mereka telah membuat keputusan yang benar.
Efek pilihan: Kecenderungan kita untuk menilai pilihan yang kita buat sebagai lebih baik daripada pilihan lainnya, meskipun sebenarnya mereka mungkin memiliki konsekuensi yang serupa. Misalnya, seseorang yang memilih produk A mungkin cenderung melebih-lebihkan keunggulan produk A dan meremehkan manfaat produk B, bahkan jika keduanya sama-sama baik.
Pengaruh sosial: Kecenderungan kita untuk mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pendapat mayoritas atau kelompok di mana kita berada. Misalnya, seseorang mungkin cenderung mengikuti pendapat kelompoknya bahkan jika itu bertentangan dengan penilaian pribadinya.
Efek availabilitas: Kecenderungan kita untuk memperhitungkan kemungkinan atau kejadian berdasarkan sejauh mana mereka mudah diingat atau diakses dalam memori kita. Misalnya, seseorang mungkin merasa bahwa kecelakaan pesawat udara lebih umum daripada kecelakaan mobil, hanya karena berita tentang kecelakaan pesawat lebih sering muncul di media.
Efek framing: Kecenderungan kita untuk dipengaruhi oleh cara informasi atau masalah disajikan atau "diframing". Misalnya, ketika suatu masalah disajikan dengan framing negatif, kita mungkin cenderung memiliki pandangan yang negatif juga.
Pengaruh anekdot: Kecenderungan kita untuk mengandalkan cerita atau pengalaman individu sebagai dasar untuk membuat penilaian atau keputusan, bahkan jika itu tidak mewakili data atau statistik secara keseluruhan.
Ini hanya beberapa contoh dari banyak bias kognitif yang ada. Yang perlu diingat, bias kognitif dapat mempengaruhi cara kita memahami dan merespons dunia di sekitar kita. Untuk mengatasi bias ini, penting untuk mengembangkan kesadaran diri, melibatkan pemikiran kritis, mencari informasi yang beragam, dan melibatkan diri dalam refleksi yang mendalam.
Hmm... ada yang mau menambahkan?