Apa Bendungan Pertama dan Tertua di Dunia?

Ilustrasi/wikipedia.org
Bendungan pertama di dunia yang diketahui secara arkeologis adalah Bendungan Jawa di Tepian Selatan Danau Merawi di Yordania, yang dibangun sekitar 3000 SM oleh masyarakat Neolitikum. Bendungan ini terdiri dari dinding-dinding batu yang membentuk waduk buatan untuk mengumpulkan dan menyimpan air.

Bendungan ini menunjukkan bukti awal manusia menggunakan teknik rekayasa untuk mengelola air, dan memanfaatkannya untuk kebutuhan pertanian. Bendungan Jawa adalah salah satu contoh awal dari bentuk infrastruktur air yang kompleks, yang melibatkan pembangunan dinding dan pintu air untuk mengatur aliran air.

Selanjutnya, peradaban Mesir Kuno juga dikenal dengan pembangunan bendungan yang inovatif. Salah satu bendungan terawal yang tercatat adalah Bendungan Bent Pyramid di Dahshur, Mesir, yang dibangun pada sekitar 2600 SM. Bent Pyramid adalah contoh unik dari arsitektur piramida dengan dua sudut kemiringan yang berbeda, dan diyakini digunakan untuk menyimpan air sebagai cadangan untuk musim kering.

Namun, bendungan yang paling dikenal dan pertama kali disebut dalam catatan sejarah adalah Bendungan Sadd-el-Kafara di Mesir Kuno. Bendungan ini dibangun oleh Firaun Djoser pada abad ke-27 SM, untuk menyediakan air irigasi bagi pertanian. 

Bendungan Sadd-el-Kafara memiliki panjang sekitar 380 meter dan tinggi sekitar 14 meter, dan terbuat dari batu bata. Bendungan ini adalah salah satu contoh awal dari rekayasa air yang rumit, dan menjadi inspirasi bagi pembangunan piramida terkenal, seperti Piramida Djoser di Saqqara.

Selama peradaban Romawi kuno, pembangunan bendungan mencapai puncaknya dengan teknologi dan pengetahuan yang maju. Salah satu contoh terkenal adalah Bendungan Pont du Gard di Prancis, yang dibangun pada abad pertama Masehi. Bendungan ini merupakan bagian dari saluran air Romawi yang mengalirkan air dari mata air di pegunungan ke kota-kota dan pemukiman. 

Dibangun dengan menggunakan batu, Pont du Gard memiliki tiga lapisan lengkungan yang mengesankan, menunjukkan keahlian teknik Romawi dalam membangun struktur yang tahan lama dan fungsional.

Selama abad-abad berikutnya, kemajuan dalam teknik dan rekayasa memungkinkan pembangunan bendungan yang lebih besar dan lebih kompleks di seluruh dunia. Contoh-contohnya termasuk Bendungan Sanmenxia di Tiongkok yang dibangun 1960-an dan menjadi salah satu bendungan terbesar di dunia pada saat itu, serta Bendungan Hoover di Amerika Serikat yang dibangun pada 1930-an dan menjadi salah satu bendungan tertinggi dan terbesar di dunia saat itu.

Bendungan-bendungan ini bukan hanya infrastruktur vital untuk penyediaan air dan energi, tetapi juga menjadi simbol kemampuan manusia untuk menguasai dan memanfaatkan sumber daya alam. Pembangunan dan evolusi bendungan seiring waktu telah memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan, juga memunculkan tantangan baru dalam manajemen air dan dampak lingkungan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 5547630006851051404

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item