Mengapa Orang dengan Autisme Rata-rata Cerdas?

Ilustrasi/kompas.com

Autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Meskipun demikian, para ahli sepakat bahwa banyak orang dengan autisme memiliki kemampuan kognitif yang sangat tinggi, bahkan ahli dalam bidang tertentu.

Tidak seperti kebanyakan orang, mereka yang berada dalam spektrum autisme mampu menjaga fokus dan konsentrasi yang tinggi terhadap satu hal tertentu. Karena besarnya perhatian yang dicurahkan dalam satu hal tertentu, orang dengan autisme biasanya cepat menguasai materi baru yang dipelajarinya, misalnya dalam bidang matematika atau pemrograman komputer.

Selain itu, orang dengan autisme juga memiliki daya ingat yang tajam dan mampu mengingat detail dengan baik. Mereka cenderung merekam kejadian dengan baik dalam memorinya, dan memperhatikan setiap detail kecil dalam masalah yang dihadapi. Hal ini memungkinkan mereka untuk dengan cepat mencari akar masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Sebuah penelitian yang dilakukan King’s College di Inggris menemukan bahwa orang yang berada dalam spektrum autisme lebih mengandalkan logika daripada emosi saat mengambil keputusan. Kemampuan ini sangat berguna dalam situasi yang membutuhkan keputusan objektif dan rasional.

Meskipun banyak orang dengan autisme memiliki kemampuan kognitif yang tinggi, tidak semua orang dengan gangguan ini memiliki kecerdasan yang sama. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif, seperti tingkat keparahan gangguan, lingkungan sosial, dan faktor genetik.

Dalam hal ini, meskipun belum ada kesimpulan pasti mengenai apakah orang dengan autisme pasti menjadi seorang genius jika diberi kesempatan menonjolkan potensi dirinya, namun bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan kognitif yang luar biasa, dan bahkan ahli dalam bidang tertentu. Karena itu, orang dengan autisme seharusnya tetap didukung dan diberi kesempatan untuk berkembang secara optimal.

Hmm... ada yang mau menambahkan?