Mengapa Hari Buku Nasional Diperingati Pada 17 Mei?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/05/mengapa-hari-buku-nasional-diperingati.html
Ilustrasi/kompas.com |
Hari Buku Nasional diperingati pada 17 Mei karena memiliki hubungan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada tanggal tersebut. Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan saat itu, adalah orang yang mencetuskan ide peringatan ini pada tahun 2002. Salah satu alasan di balik inisiatif ini adalah upaya meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia yang saat itu masih rendah.
Pada 17 Mei 1980, Perpustakaan Nasional didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0164/0/1980 yang ditandatangani oleh Dr Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan pada masa itu. Karena itu, tanggal 17 Mei dipilih sebagai momen yang tepat untuk merayakan Hari Buku Nasional, sekaligus memperingati hari jadi Perpustakaan Nasional.
Pentingnya peringatan Hari Buku Nasional juga terkait dengan tantangan meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia. Data dari UNESCO pada 2002 menunjukkan tingkat literasi yang masih rendah di kalangan penduduk dewasa, yaitu sebesar 87,9 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di Kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, penjualan buku juga terbilang rendah, dengan Indonesia hanya mencetak 18 ribu buku setiap tahun, angka yang jauh lebih sedikit dibandingkan negara-negara Asia lain seperti Jepang dan Tiongkok. Kurangnya minat baca di kalangan generasi muda, yang lebih tertarik pada teknologi ponsel dan kurangnya kesadaran akan manfaat membaca, merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Saat ini, literasi di Indonesia masih tergolong rendah. Survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) pada 2019 menempatkan Indonesia di peringkat ke-62 dari 70 negara, menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan literasi.
Data dari UNESCO juga mengindikasikan minat baca masyarakat Indonesia yang rendah, dengan hanya sebesar 0,001 persen, yang berarti hanya sekitar 1 dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat minat baca terendah.
Karena itu, peringatan Hari Buku Nasional pada 17 Mei memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca dan literasi di Indonesia, serta untuk memperingati berdirinya Perpustakaan Nasional.
Hmm... ada yang mau menambahkan?