Mengapa Ada Sawah di Tengah Bandara Narita Jepang?

Ilustrasi/salsaworldtraveler.com
Sawah di tengah bandara Narita Jepang memiliki sejarah yang cukup panjang, dan terkait dengan perkembangan transportasi udara di Jepang. Pada tahun 1960-an, pemerintah Jepang memutuskan untuk membangun bandara internasional baru di wilayah Narita, dekat Tokyo. Pembangunan bandara ini memerlukan sejumlah besar lahan, termasuk lahan pertanian yang dimiliki masyarakat lokal.

Namun, masyarakat lokal yang mayoritas adalah petani, menolak untuk melepaskan tanah pertanian mereka untuk proyek pembangunan bandara. Sebagai hasilnya, terjadi konflik dan protes yang berlarut-larut antara pemerintah Jepang dan masyarakat lokal. Pada akhirnya, pemerintah Jepang berhasil mengambil alih tanah-tanah pertanian dari masyarakat lokal untuk membangun bandara Narita.

Namun, pemerintah Jepang juga memutuskan untuk menjaga warisan budaya dan sejarah lokal dengan mempertahankan sebagian kecil tanah pertanian di tengah-tengah bandara sebagai sawah. Keputusan ini diambil untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan sejarah lokal, serta untuk menjaga lingkungan di sekitar bandara.

Sawah di tengah bandara Narita dikelola oleh petani lokal dan dijaga keberadaannya oleh pemerintah Jepang sebagai salah satu simbol penting integrasi antara infrastruktur modern dengan alam dan budaya lokal. Selain itu, sawah ini juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis dan keberlanjutan lingkungan di sekitar bandara.

Dalam beberapa tahun terakhir, sawah di tengah bandara Narita juga telah menjadi objek wisata yang populer bagi wisatawan asing dan domestik yang tertarik dengan keindahan alam dan sejarah lokal Jepang.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 4336951917425988759

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item