Apa itu Muraja’ah dalam Penghafalan Al-Quran?

Ilustrasi/mdf.or.id

Dalam konteks hafalan Quran, muraja'ah merujuk pada proses pengulangan atau peninjauan kembali terhadap ayat-ayat Quran yang telah dihafal sebelumnya. Tujuannya untuk memperbaiki dan mempertajam hafalan serta memperbarui pemahaman terhadap isi Al-Quran.

Proses muraja'ah dalam hafalan Quran biasanya dilakukan secara berkala, baik harian maupun mingguan, tergantung pada kecepatan belajar dan kemampuan masing-masing individu. Selama proses muraja'ah, seorang penghafal akan membaca ayat-ayat Quran yang telah dihafalnya secara berulang-ulang, dan memastikan bahwa ia telah menghafalnya dengan benar.

Selain itu, dalam proses muraja'ah hafalan Quran, seorang penghafal juga dapat memperbaiki teknik atau cara menghafalnya, seperti menggunakan metode pengulangan terbalik atau teknik mnemonik. 

Di antara banyak cara melakukan muraja'ah, yang sering dilakukan para hafiz atau penghafal Al-Quran adalah mengulang hafalannya dalam shalat sehari-hari. Dalam shalat yang dilakukannya, surat-surat Al-Quran yang dibaca dimulai dari awal (juz 1) sampai akhirnya selesai (juz 30). Lamanya waktu yang dibutuhkan mengkhatamkan Al-Quran dalam shalat bisa bervariasi, tergantung lama atau singkatnya orang bersangkutan menjalankan masing-masing shalatnya sehari-hari.

Bagi hafiz yang punya teman sesama penghafal Al-Quran (misalnya di lingkungan pesantren), mereka biasanya melakukan muraja'ah dengan “berpasangan”. Satu orang membaca hafalannya, dan temannya menyimak secara langsung dengan membuka Al-Quran untuk memastikan ketepatan hafalan. Mereka terus bergantian melakukan hal itu, hingga masing-masingnya benar-benar membaca isi Al-Quran secara benar dan tepat, sesuai tajwid dan makhraj-nya.

Proses muraja'ah yang teratur dan konsisten dapat membantu meningkatkan kemampuan hafalan Quran seseorang, serta memperkuat koneksi spiritual dengan Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam.

Hmm... ada yang mau menambahkan?