Apa itu Jonestown Massacre, dan Mengapa Terjadi?

Ilustrasi/history.com
Jonestown Massacre adalah tragedi besar yang terjadi pada 18 November 1978, di mana lebih dari 900 orang tewas di sebuah pemukiman jemaah di Guyana, bernama Jonestown. Kebanyakan korban adalah anggota dari agama baru yang disebut "The Peoples Temple", yang dipimpin oleh Jim Jones.

The Peoples Temple didirikan pada awal 1950-an sebagai sebuah gereja Kristen progresif yang terbuka untuk semua ras dan kelas sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, Jim Jones semakin otoriter dan memaksakan ajarannya pada anggota gereja. Ia juga mulai membangun pemukiman di Guyana yang ia sebut sebagai Jonestown, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang ideal dan merdeka dari pengaruh dunia luar.

Namun, pada akhir 1970-an, Jim Jones mulai mengalami tekanan dan kritik dari media dan pemerintah AS atas dugaan penyalahgunaan keuangan, penindasan fisik dan mental terhadap anggota gereja, serta hubungannya yang mencurigakan dengan pemerintah Guyana. Jones mulai merasa terancam dan merencanakan "revolusi massal" yang akan membawa seluruh anggota gerejanya ke Guyana, untuk melindungi diri dari kemungkinan penganiayaan.

Pada 14 November 1978, lebih dari 900 anggota gereja, termasuk anak-anak dan bayi, berangkat dari San Francisco menuju Guyana. Mereka menempati pemukiman Jonestown, yang sebenarnya hanya dapat menampung sekitar 500 orang. Selama beberapa hari, Jones memberikan ceramah kejam dan memaksa anggotanya untuk minum racun, dengan dalih melindungi mereka dari penganiayaan.

Pada 18 November 1978, seorang anggota gereja bernama Leo Ryan datang ke Jonestown bersama sejumlah jurnalis dan keluarga dari beberapa anggota gereja yang ingin pulang ke AS. Namun, upaya Ryan untuk membawa pulang anggota gereja yang ingin pergi berakhir tragis, ketika sekelompok anggota gereja menembak dan membunuhnya bersama dengan jurnalis dan beberapa anggota gereja yang ingin pulang. Setelah pembunuhan ini, Jones memerintahkan anggotanya untuk minum racun secara massal.

Lebih dari 900 orang tewas dalam insiden ini, termasuk Jones dan sekitar 300 anak-anak di bawah usia 17 tahun. Insiden ini menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah AS, dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang kekuatan agama dan kepemimpinan otoriter. 

Jonestown Massacre juga menjadi pelajaran penting tentang bahaya fanatisme agama dan pengaruh psikologis yang kuat, yang dapat dimanfaatkan oleh pemimpin yang kejam dan tidak bermoral.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 7527169821546819966

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item