Mengapa Rumput Eropa Lebih Bagus Dibanding Rumput Indonesia?
https://www.belajarsampaimati.com/2022/09/mengapa-rumput-eropa-lebih-bagus.html
Ilustrasi/skor.id |
Sebagai bagian dari tumbuhan, rumput tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis tumbuhan lain. Mereka tumbuh dan hidup dengan dipengaruhi tempat hidup, tanah tempat mereka tumbuh, nutrisi yang mereka serap, sampai paparan sinar matahari yang mereka terima. Dalam hal ini, Indonesia dan Eropa memiliki perbedaan dalam hal-hal tersebut.
Eropa memang memiliki jenis-jenis rumput yang bagus—setidaknya kita sering melihatnya saat menyaksikan pertandingan sepakbola yang diselenggarakan di Eropa, atau ketika menonton film berlatar Eropa. Tapi bukan berarti Indonesia tidak memiliki rumput yang sama bagus.
Rumput yang tumbuh di Stadion Gelora Bung Karno, misalnya, itu jenis rumput yang bagus. Jenis rumput yang tumbuh di sana bernama Zoysia matrella, dan bukan berasal dari Eropa, karena Zoysia matrella termasuk rumput yang tahan panas.
Zoysia matrella berasal dari Asia, tapi sama bagus dengan rumput Eropa. Zoysia matrella memiliki tingkat kerapatan yang padat, elastis, mampu menahan beban, mampu memulihkan diri, dan memiliki perakaran yang kuat.
Lapangan sepakbola memiliki standar terkait rumput, beberapa jenis rumput yang paling sering dipilih adalah Zoysia, Cynodon, dan Axonopus. Cynodon dan Axonopus berasal dari Eropa, karenanya tidak tahan panas. Karenanya pula, Indonesia lebih memilih rumput jenis Zoysia yang berasal dari Asia, dan lebih tahan panas.
Seperti yang telah disebut tadi, rumput sama seperti tumbuhan lain, yang mendapat pengaruh dari tanah tempat tumbuh, nutrisi yang diserap, sampai tingkat paparan matahari. Karena itu, beda tempat juga bisa beda persebaran genus rumput yang tumbuh. Dan tampilan rumput tiap genus dipengaruhi nutrisi serta sinar matahari. Kenyataan itu pula yang menjadikan rumput di Indonesia terlihat lebih gelap dibanding rumput di Eropa.
Sebagai catatan, rumput yang sering kita lihat di film-film Hollywood biasanya jenis fine fescue (Festuca arundinacea). Sementara rumput yang biasa dipakai di lapangan sepak bola di Eropa adalah rumput bermuda (Cynodon dactylon). Lapangan golf juga menggunakan rumput, dan biasanya dari jenis bentgrass (Agrostis stolonifera). Domba-domba di Eropa juga memakan rumput, dan jenis rumput yang mereka makan adalah rye grass (Lolium).
Jenis-jenis rumput yang disebut tadi memang memiliki tampilan yang cantik. Tapi semuanya memiliki satu kelemahan yang sama; tidak tahan panas! Karena itulah, rumput-rumput tadi tidak tumbuh di Indonesia.
Sebaliknya, jenis rumput yang biasa tumbuh di Indonesia adalah rumput gajah mini (Axonopus compressus), rumput bahia (Paspalum notatum), dan rumput teki (Cyperus rotundus).
Hmm... ada yang mau menambahkan?