Mengapa Kita Diminta Keluar dari Zona Nyaman?
https://www.belajarsampaimati.com/2022/09/mengapa-kita-diminta-keluar-dari-zona.html
Ilustrasi/intipesan.com |
Jika membaca buku-buku pengembangan diri, kemungkinan besar kita akan menemukan saran untuk “keluar dari zona nyaman”. Kalimat itu—“keluar dari zona nyaman”—makin populer setelah banyak motivator mengatakannya berulang-ulang. Sebenarnya, apa maksud “keluar dari zona nyaman”?
Sebagian orang mengartikan kalimat itu secara keliru, entah sengaja atau tidak. Mereka berpikir, “Kita susah payah bekerja dan berusaha demi hidup nyaman. Kenapa malah disuruh keluar dari zona nyaman?”
Sebenarnya, maksud “keluar dari zona nyaman” bukan seperti itu.
Arti sebenarnya “keluar dari zona nyaman” adalah keluar dari kenyamanan yang membuat kita terlena, tidak berkembang, bahkan, bisa jadi, menjerumuskan diri dan kehidupan kita. Jika mau menggunakan istilah lebih blak-blakan, maksud “zona nyaman” itu sebenarnya “zona malas”.
Mari gunakan contoh sederhana, hingga siapa pun bisa memahami.
Bagi banyak orang, bangun tidur di pagi hari itu sangat sulit. Apalagi bangun pagi, lalu berolah raga. Bangun agak siang itu menyenangkan, dan olahraga adalah kegiatan yang tidak menarik. Jadi, kita ingin tidur lama-lama, atau bermalas-malasan di tempat tidur, bangun siang atau agak siang, dan malas berolah raga. Itu contoh zona nyaman!
Kita nyaman dengan kondisi itu, karena terbiasa, atau—secara tak sadar—membiasakan diri menikmatinya. Kita terbiasa bangun siang, terbiasa malas-malasan, terbiasa tidak berolahraga. Sebegitu terbiasa, karena melakukannya hampir saban hari, kita nyaman melakukannya, dan tidak ingin mengganti kebiasaan itu. Wong sudah nyaman, kok!
Kenyamanan semacam itulah yang dimaksud “keluar dari zona nyaman”. Kita diminta keluar dari zona nyaman semacam itu, untuk melakukan kebiasaan baru, yang mungkin membuat kita tidak nyaman, tapi memiliki dampak positif dan membuat kehidupan kita berkembang.
Bagi orang yang biasa malas-malasan, “keluar dari zona nyaman” artinya meninggalkan kebiasaan malas-malasan.
Bagi orang yang tidak pernah berolahraga, “keluar dari zona nyaman” artinya mulai membiasakan diri berolahraga.
Bagi yang biasa mengonsumsi makanan tidak sehat, “keluar dari zona nyaman” artinya memulai kebiasaan mengonsumsi makanan sehat.
Bagi orang yang biasa menghabiskan waktu untuk hal-hal tak berguna, “keluar dari zona nyaman” artinya mulai mengalihkan waktu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Dan seterusnya, dan seterusnya.
Jadi, maksud sebenarnya “keluar dari zona nyaman” adalah keluar dari rutinitas yang biasa kita jalani—hingga membuat kita nyaman—tapi tidak membawa kita ke mana-mana, karena telah stagnan (berhenti), atau bahkan diam-diam merusak diri kita sendiri.
Bahkan, ketika kita telah nyaman dengan kebiasaan baik pun, sebenarnya kita tetap diminta “keluar dari zona nyaman”, karena kenyamanan sering kali membuat kita terlena. Kita diminta “keluar dari zona nyaman” agar terus berkembang dan semakin baik.
Tetapi, bagaimana pun, “keluar dari zona nyaman” atau “tetap menikmati zona nyaman” adalah hak dan pilihan masing-masing orang. Kalau kamu merasa hidupmu sudah baik dan produktif, dan kamu juga menjadi pribadi yang sama baik, dan kamu juga nyaman menjalaninya, ya lanjutkan saja.
Hmm... ada yang mau menambahkan?