Ubur-ubur Apa yang Paling Berbahaya di Lautan?
https://www.belajarsampaimati.com/2022/08/ubur-ubur-apa-yang-paling-berbahaya-di.html
Ilustrasi/beritagar.id |
Ubur-ubur adalah hewan laut, dan termasuk hewan yang mematikan di perairan. Saat menangkap mangsa atau melindungi diri, ubur-ubur akan melontarkan proyektil yang berfungsi seperti anak panah ketika ditembakkan. Proyektil itu akan mengeluarkan racun yang kemudian menusuk daging sasaran.
Apakah semua ubur-ubur berbahaya? Sebenarnya tidak. Dari sekitar 2.000 spesies ubur-ubur, hanya 10-15 spesies yang dianggap berbahaya bagi manusia. Salah satu yang terkenal sangat berbahaya adalah ubur-ubur kotak.
Spesies ubur-ubur kotak, khususnya jenis C. Fleckeri, yang terbesar adalah ubur-ubur kotak Australia atau Chironex fleckeri, beratnya bisa mencapai 1 kg. Ubur-ubur ini memiliki tentakel sepanjang tiga meter, dan dapat mengeluarkan sengatan yang menyerang otot dan saraf korbannya.
Lisa-Ann Gershwin, ahli ubur-ubur, mengatakan, “C. Fleckeri telah menyebabkan banyak kematian di Australia. Spesies lain, Chironex, mengakibatkan kematian di daerah lain.”
Ubur-ubur kotak jenis C. Fleckeri juga terkenal memiliki sengat yang paling cepat membunuh manusia. “C. fleckeri bahkan disebut hewan paling berbisa di dunia,” kata Gershwin. “Korbannya akan mati tegang dalam dua menit setelah disengat. Fleckeri membunuh dengan membuat jantung berhenti berdetak."
Sejak 1883, setidaknya ada 68 orang tewas akibat sengatan hewan ini di perairam Australia.
Selain ubur-ubur kotak C. Fleckeri, ada jenis ubur-ubur lain yang sama mematikan, yaitu Irukandji. Ubur-ubur ini memiliki kepala yang tingginya hanya 1 cm, tapi panjang tentakelnya bisa mencapai 100 kali ukuran kepalanya. Racun keluar dari tentakel dan kepala ubur-ubur ini.
Berbeda dengan sengatan ubur-ubur lain, gejala akibat sengatan ubur-ubur Irukandji tidak langsung muncul. Biasanya, orang yang tersengat ubur-ubur Irukandji baru merasakan gejala sekitar 20-30 menit setelah disengat. Gejalanya berupa sakit punggung, pusing, kram otot, dan bahkan kemungkinan serangan jantung karena meningkatnya tekanan darah secara ekstrem.
Dibanding ubur-ubur jenis C. fleckeri, ubur-ubur Irukandji lebih sering menyengat manusia. Namun, karena gejalanya tidak langsung muncul seketika, korban sengatannya bisa mendapat perawatan medis yang lebih baik karena ada jeda waktu yang relatif panjang—dengan catatan si korban menyadari telah tersengat ubur-ubur.
Hmm... ada yang mau menambahkan?