Kasus Ice Circle, Fenomena Aneh di Permukaan Es
https://www.belajarsampaimati.com/2021/05/kasus-ice-circle-fenomena-aneh-di.html?m=0
Ilustrasi/thelivingmoon/com |
Kita sudah mengenal crop circle, pola-pola simetris yang muncul tiba-tiba di dataran ladang atau persawahan. Fenomena crop circle sampai saat ini masih misterius. Sebagian orang mengatakan bahwa crop circle dibuat oleh alien atau makhluk asing, sementara sebagian lain percaya bahwa crop circle adalah hasil karya manusia.
Perdebatan soal crop circle mungkin tidak akan pernah selesai, karena nyatanya—secara logika—manusia memang mungkin saja membuat crop circle, meski mungkin butuh waktu lama, mengingat ukuran crop circle yang rata-rata sangat luas. Tapi, bagaimana pun, manusia bisa saja membuatnya.
Yang lebih aneh dari crop circle adalah ice circle. Jika crop circle terbentuk di dataran ladang atau persawahan, ice circle terbentuk di permukaan es danau!
Karenanya, dalam hal ini, orang akan sulit mengatakan bahwa ice circle dibuat manusia, karena bisa dibilang tidak mungkin. Pertama, proses pembuatannya jelas jauh lebih rumit, karena mengukir di atas es. Kedua, ukiran es itu tercetak di atas lapisan beku es yang mengambang di atas danau, dan manusia pasti jatuh dan tenggelam ke bawah danau jika mencoba melakukannya.
Fenomena ice circle muncul pertama kali di Norwegia. Sebagaimana negara-negara yang memiliki musim dingin atau musim salju, Norwegia juga mendapat hujan salju, dan setelah itu bekuan es ada di mana-mana, termasuk di permukaan air danau. Bekuan es itu biasanya mengambang di permukaan air. Karenanya, meski lapisan es itu mungkin cukup tebal, benda-benda berat tetap akan tenggelam jika diletakkan di atasnya, karena permukaan es pasti akan retak.
Suatu malam, di musim salju, Johan Hansen melihat sesuatu yang aneh. Ia penduduk yang tinggal di Bergen, Norwegia, dan sudah biasa menyaksikan musim salju di daerahnya. Namun, pada malam itu, ia bukan hanya menyaksikan hujan salju, tapi juga melihat cahaya aneh melayang di atas danau. Didorong penasaran, ia segera mengambil teropong, dan mengamati cahaya itu beberapa saat. Waktu itu, ia memperkirakan cahaya tersebut memiliki lebar sekitar 0,6 meter.
Keesokan paginya, ia menemukan sesuatu yang aneh di atas permukaan es danau, yaitu pola lingkaran-lingkaran misterius menyerupai crop circle.
Pada malam ketika Hansen melihat cahaya itu, ia tidak segera menyelidiki dengan datang ke danau, karena takut terperosok ke dalam danau. Jadi ia menunggu hingga keesokan harinya. Dan yang ditemukannya adalah keindahan yang misterius. Di atas danau, di permukaan es tipis yang mengambang di permukaan air, tercetak pola lingkaran yang simetris, mirip pola simetris yang biasa muncul dalam fenomena crop circle.
Lingkaran es di permukaan danau tersebut memiliki diameter sekitar 45 meter ke arah timur, dan hampir 300 meter ke arah lainnya. Hansen atau pun para tetangganya tidak pernah melihat lingkaran seperti itu sebelumnya.
Geir Ottar Fagerlid, seorang ahli meteorologi yang menyelidiki fenomena itu, menyatakan bahwa lingkaran itu bisa jadi fenomena alam, namun ia juga mengakui lingkaran itu mirip crop circle yang masih belum dipahami oleh sains. Ia mengatakan, “Teori saya, lingkaran itu diakibatkan oleh arus yang lebih hangat, misalnya air dari tumpahan saluran air yang dapat membuat es mencair. Namun susah untuk memastikannya.”
John Halvor Seale, tetangga Hansen, percaya bahwa lingkaran itu bisa saja diciptakan oleh sebuah meteor kecil. Menurutnya, mustahil kalau lingkaran itu dikerjakan oleh manusia, karena ukurannya yang besar dan terlalu jauh dari tepi danau.
Pendapat Seale dibenarkan oleh ahli astrofisika, Knut Jorgen Roed Odegaard. Walaupun begitu, ia juga mengatakan, kecil kemungkinannya kalau lingkaran itu diakibatkan oleh meteor. Karena, kalau benar ada meteor jatuh, tentu akan mudah terlihat oleh para penduduk desa.
Seale mengajukan kemungkinan lain yang lebih masuk akal. “Menurut saya, lingkaran itu bukan karena sesuatu yang supranatural. Mungkin saja pola simetris itu datang dari sebuah lubang bekas memancing. Ombak yang naik turun membuat pola konsentris di sekitar lubang. Ini biasa terjadi, walaupun saya memang tidak bisa menemukan pola yang sesimetris ini.”
Belakangan, datang berbagai teori mengenai asal usul lingkaran simetris yang muncul di permukaan danau tersebut. Salah satu teori menyebutkan bahwa lingkaran itu bisa jadi disebabkan oleh meningkatnya suhu panas pada permukaan air, atau adanya perpindahan cepat suhu di sekitar lingkaran es.
Teori lainnya mengatakan, terbentuknya lingkaran es pada permukaan air disebabkan oleh aktivitas tektonik di dasar bumi, yang kemudian mengakibatkan meningkatnya suhu permukaan air. Sayangnya, teori tersebut belum bisa menjelaskan bagaimana bisa terjadi lapisan es mencair hingga meninggalkan bentuk geometris, jika memang suhu permukaan air meningkat. Seharusnya, mencairnya es tidak akan meninggalkan sisa area di sekitar yang kemudian membentuk lingkaran simetris.
Meski fenomena aneh itu kadang masih muncul di Norwegia, namun sampai saat ini belum ada penjelasan yang mampu mengungkapkan asal usulnya.