Kasus Perjumpaan dengan UFO yang Misterius
https://www.belajarsampaimati.com/2021/04/kasus-perjumpaan-dengan-ufo-yang.html
Ilustrasi/winnipegfreepress.com |
Close encounter of the second kind adalah istilah yang merujuk pada peristiwa pertemuan jarak dekat jenis kedua antara manusia dengan alien/UFO. (Pertemuan jarak dekat jenis pertama adalah bersentuhan langsung antara manusia dengan alien/UFO, sementara pertemuan jarak dekat jenis ketiga adalah pertemuan jarak jauh antara manusia dengan alien/UFO).
Salah satu orang yang pernah mengalami close encounter of the second kind adalah pria bernama Stephen Michalak, pria asal Winnipeg, Kanada, yang belakangan menjadi sosok terkenal, dan kisahnya menjadi salah satu kasus UFO yang fenomenal di dunia. Di Kanada, catatan resmi atas peristiwa yang dialami Stephen Michalak disebut Falcon Lake UFO Encounter.
Peristiwa besar di Kanada itu terjadi pada 1967, dan lokasi peristiwanya di Falcon Lake. Media Kanada, CBC, pernah melaporkan bahwa kasus penampakan UFO di Falcon Lake merupakan kasus paling terkenal di Kanada. Pada Mei 1967, CBC bahkan menayangkan acara khusus terkait peristiwa itu, dengan mengundang Edward Barker, seorang peneliti UFO asal Provinsi Manitoba.
“Sewaktu di Falcon Lake,” kata Edward Barker pada CBC waktu itu, “Michalak menyadari ada dua objek bersinar berputar-putar di depannya, salah satunya sedang tinggal landas, yang lain berhenti di suatu lokasi berjarak sekitar 50 meter.”
Stephen Michalak adalah pria yang bekerja sebagai montir, tapi memiliki ketertarikan pada bidang geologi, hingga menjadi ahli geologi amatir. Di sela-sela kesibukannya sebagai montir, khususnya saat liburan, ia menikmati waktu luangnya dengan mencari informasi terkait batuan berharga. Belakangan, ia mendengar bahwa kawasan Whiteshell Provincial Park, tepatnya di daerah Falcon Lake, menyimpan bebatuan berharga, dan Stephen Michalak tertarik ke sana.
Berdasarkan desas-desus yang didengarnya, di daerah sekitar Falcon Lake terdapat urat kuarsa dan perak. Stephen Michalak pun pergi ke tempat itu pada 19 Mei 1967, demi menemukan keberadaan batu dan logam berharga. Ia meninggalkan Winnipeg, lalu melakukan perjalanan dengan bus, dan sempat bermalam di sebuah motel di Trans-Canada Highway.
Pagi-pagi sekali, Stephen Michalak berangkat dari motelnya, menuju Whiteshell Provincial Park. Tempat itu merupakan padang belantara luas, dan Stephen Michalak segera menelusuri kawasan tersebut. Di sebuah pinggir sungai kecil, ia menemukan sesuatu yang didengarnya dari desas-desus—urat kuarsa yang berharga. Maka, setelah makan siang, ia pun memulai pekerjaannya di sana.
Sekitar pukul 12.15, ketika Stephen Michalak sedang asyik menggali urat kuarsa di tempat itu, perhatiannya sempat teralihkan saat mendengar suara burung melintas di atas kepalanya.
Michalak mendongak ke atas, melihat sekawanan burung yang terbang. Namun, ia terkejut saat melihat dua objek aneh berwarna merah bercahaya, melayang turun dari langit. Ketika dua objek itu semakin mendekat, pandangan Michalak semakin jelas—objek aneh itu mirip piring. Antara terkejut dan terpesona, Michalak berdiri menatap dua objek itu, yang kini mengambang di udara, tak jauh dari pandangannya.
Salah satu objek aneh itu berhenti di udara, sedangkan satunya terus meluncur ke bawah, hingga mendarat di sebuah bebatuan besar yang rata, berjarak hanya sekitar 150 kaki dari tempat Michalak berada. Sementara pesawat yang mengambang di udara tadi mulai menjauh. Dan sebelum melesat pergi, Michalak sempat melihat pesawat itu berubah warna dari merah ke oranye, dan akhirnya abu-abu. Objek aneh itu lalu menghilang masuk ke dalam awan di atasnya.
Setelah itu, pandangan Michalak tertuju pada pesawat asing yang kini telah mendarat. Ia menyaksikan pesawat itu berubah warna dalam pola yang sama. Dari merah ke oranye, lalu abu-abu, dan akhirnya dari warna abu-abu berubah menjadi seperti “stainless steel panas” dengan cahaya keemasan.
Waktu itu, Michalak telah mengenakan kacamata las pelindung, yang biasa ia gunakan sebagai montir. Karenanya, kacamata itu melindungi matanya dari sinar ungu yang bersinar cemerlang di depan pesawat aneh itu. Dia sekarang bisa mencium bau sesuatu yang mirip belerang, dan mendengar suara mendesis. Michalak ingat, pesawat aneh itu memiliki diameter sekitar 10 meter.
Saat berdiri terpaku di sana, Michalak sadar sedang melihat sesuatu yang ia pikir tidak akan pernah dilihatnya. Yakni sebuah pesawat dari dunia lain. Satu-satunya emosi yang lebih kuat daripada rasa ingin tahunya adalah ketakutan mencekam, yang menahannya terpaku di tempat itu.
Beberapa menit lewat, dan Michalak melihat pintu terbuka dari samping objek aneh yang dipandanginya. Dia sekarang bisa melihat ke bagian dalam pesawat itu, dan menyaksikan interior yang menyala cemerlang. Didorong penasaran, Michalak mengumpulkan semua keberanian yang ia miliki, dan bergerak mendekati pesawat itu.
Saat mencapai jarak sekitar 60 kaki dari pesawat misterius tersebut, Michalak bisa mendengar dua suara sedang bercakap-cakap, yang berasal dari dalam objek itu. Michalak menguasai beberapa bahasa, tapi ia sama sekali tidak paham bahasa apa yang digunakan dalam percakapan yang waktu itu ia dengar.
Setelah dekat dengan pesawat aneh itu, Michalak memberanikan diri menyapa siapa pun yang ada di dalam pesawat tersebut. Ia mencoba menggunakan beberapa bahasa untuk menyapa. Tapi tidak ada respons apa pun dari dalam pesawat.
Merasa usahanya sudah sangat dekat, Michalak memberanikan diri untuk melanjutkan langkahnya, hingga benar-benar tepat di sisi pesawat itu. Dia berdiri di samping pintu pesawat, dan melongokkan kepalanya ke dalam. Dia melihat sebuah panel besar lampu-lampu berbeda warna, dan sinar lampu lainnya yang melintang di arah yang berbeda. Tapi tidak ada seorang pun—atau sesosok makhluk pun—di dalam pesawat tersebut.
Antara heran dan bingung, juga takut, Michalak memutuskan untuk menjauhi pesawat itu. Tetapi, baru saja ia berbalik, pintu pesawat tiba-tiba menutup, beserta tiga panel lain yang bergerak serentak. Kini, pesawat aneh itu terlihat tertutup rapat seperti sebelumnya. Belakangan, Michalak menggambarkan permukaan pesawat sebagai “kaca berwarna sangat halus, tanpa potongan atau sambungan di permukaannya.”
Dengan takut-takut, Michalak mengulurkan tangannya, mencoba menyentuh permukaan pesawat itu, dan sarung tangan dikenakannya seketika meleleh. Lalu, tiba-tiba, pesawat itu bergerak. Ketika hal itu terjadi, sebuah lubang udara terlihat di bawah pesawat, mirip port knalpot.
Lubang udara itu membuang panas, yang membuat kemeja serta kaos Michalak terbakar, dan dia kesakitan. Dengan cepat, ia merobek pakaiannya, dan melihat pesawat itu naik kembali ke langit. Michalak merasakan sebuah tekanan udara, saat pesawat itu meluncur naik. Dia masih bisa mencium bau pesawat itu, sesaat setelah pesawat menghilang.
Melihat kaosnya terbakar dan dadanya terasa panas, Michalak sadar ia membutuhkan pertolongan medis. Ia pun dengan cepat mencoba menandai tempat itu. Menggunakan batu, ranting pohon, kotoran hewan, apa pun yang bisa ditemukan, ia membuat tengara atau petanda, agar kelak bisa kembali ke tempat tersebut tanpa bingung. Setelah itu, ia pergi meninggalkan tempat tersebut.
Dalam perjalanan dari sana, Michalak tidak hanya merasakan dadanya yang sakit, tapi juga kepalanya menderita sakit yang parah, sementara perutnya seperti diaduk-aduk. Ia juga merasakan keringat dingin mengaliri tubuhnya, lalu ia muntah. Dalam perjalanan kembali ke motel tempatnya menginap, Michalak harus berhenti beberapa kali untuk menahan rasa sakit di perutnya.
Sekitar pukul 16.00, Michalak akhirnya sampai ke motel. Ia masuk ke kedai kopi, dan meminta seseorang untuk merekomendasikan dokter.
Michalak diberitahu, dokter terdekat dari tempat itu ada di Kenora, 45 mil sebelah timur dari Falcon Lake. Karena jaraknya yang jauh, Michalak memutuskan untuk kembali ke rumah, daripada harus melakukan perjalanan ke Kenora. Bus berikutnya tidak akan tiba selama sekitar empat jam, jadi dia beristirahat di kamarnya, dan menelepon istrinya.
Kepada istrinya, Michalak mengatakan mengalami kecelakaan, tapi baik-baik saja. Dia menginstruksikan kepada istrinya untuk menyuruh anak mereka menjemputnya di terminal bus di Winnipeg. Dia tiba di sana pada malam pukul 22.45, dan anaknya segera membawanya ke Rumah Sakit Misericordia. Di rumah sakit itu, Michalak dirawat akibat sakit kepalanya yang parah, mual di perut, pening, diare, dan badan yang makin kurus.
Sembilan bulan kemudian, kondisi Michalak kian memburuk. Ia mendapati dadanya memunculkan serangkaian flek berbentuk kotak-kotak seperti bekas terbakar. Dokter yang merawat Mikhalak lalu mengirimnya ke Mayo Clinic, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tetapi bahkan para dokter di Mayo Clinic pun tidak bisa menjelaskan bagaimana asal usul flek kotak-kotak bekas terbakar itu bisa muncul di dada Michalak.
Beberapa minggu berlalu, dan kabar mengenai Michalak—juga peristiwa yang dialaminya terkait perjumpaan dengan UFO—mulai tercium publik. Sementara itu, Michalak kebingungan karena harus membiayai pengobatannya, juga harus membayar biaya perjalanan ke Mayo Clinic di Minnesota untuk perawatan tambahan.
Akhirnya, untuk membantu membiayai hal tersebut, Michalak menulis sebuah buku berisi pengalamannya. Menggunakan uangnya sendiri, Michalak menerbitkan buku kecil berisi 40 halaman, yang diberi judul My Encounter With The UFO. Buku itu terbit pada 1967, dan seketika menarik perhatian banyak pihak.
Karena buku itu, lebih dari selusin dokter di Amerika Serikat dan Kanada menemui Michalak untuk melihat kondisinya. Sementara wartawan dari Winnipeg Tribune menuliskan berita terkait Stephen Michalak, dan tak lama kemudian peristiwa itu menggemparkan kalangan internasional.
Para petugas penyelidik dari berbagai organisasi berbeda, dengan cepat memadati lokasi kejadian tempat Michalak menyaksikan pesawat UFO. Begitu pula para peneliti UFO, termasuk Edward Barker, ada di antara mereka.
Lokasi pengalaman bertemu dua UFO itu lalu diselidiki oleh RCMP, RCAF, pejabat pemerintah lain, dan kelompok sipil. Komite khusus yang dibentuk di Amerika juga bergabung dalam penyelidikan.
Sebagian orang yang skeptis menganggap bahwa itu hanyalah kisah karangan Mikhalak, atau imajinasi yang ia buat ketika sedang mabuk. Tetapi kalangan lain, meski dengan sama skeptis, menepis anggapan itu. Bagaimana pun, menurut mereka, jika Mikhalak memang hanya ingin membuat kehebohan, taruhannya terlalu besar. Cerita yang ia tuturkan begitu rumit dan detail, sementara kesehatannya sampai terganggu sedemikian parah. Jika itu hanya dimaksudkan sebagai kebohongan, sepertinya tidak mungkin.
Berbagai teori dan spekulasi bermunculan mengiringi kisah Michalak, tapi tidak ada yang bisa dijadikan pegangan pasti. Sementara para peneliti UFO menyatakan bahwa peristiwa yang dialami Michalak adalah “bisa dipercaya”. Atau, dengan kata lain, benar-benar terjadi.
Laporan CBC menyatakan, meski ada sejumlah dokter, ilmuwan terpandang, polisi dan angkatan udara Kanada, departemen kesehatan dan kesejahteraan, dan lain-lain telah melakukan penyelidikan atas kasus itu, hingga sekarang tak ada seorang pun yang dapat membuktikan atau menyangkal kejadian aneh tersebut.
Hingga sekarang, kasus pertemuan Michalak dengan UFO masih misteri, tak mampu dibuktikan keaslian maupun kepalsuannya. Meski begitu, kasus ini merupakan salah satu peristiwa perjumpaan dengan UFO yang paling terkenal dari Kanada.