Apakah Ateisme Sebuah Moralitas?
https://www.belajarsampaimati.com/2021/04/apakah-ateisme-sebuah-moralitas.html
Ilustrasi/qureta.com |
Ateisme bukan sebuah moralitas. Ateisme adalah posisi atau keyakinan tentang ketiadaan Tuhan. Sebagai konsep yang tidak memiliki agama, ateisme tidak menyediakan kerangka moral yang baku atau kodifikasi etika yang jelas. Karena itu, keyakinan ateis tidak dapat dianggap sebagai sebuah moralitas.
Tetapi, itu bukan berarti bahwa orang yang mengidentifikasi diri sebagai ateis tidak memiliki moralitas atau tidak bermoral. Orang yang tidak memiliki keyakinan agama/Tuhan tertentu tetap dapat memiliki pandangan moral yang kuat, berdasarkan pada berbagai sumber, seperti etika sekuler atau humanisme, kepercayaan pribadi, atau nilai-nilai sosial dan budaya.
Sumber-sumber moral itu mungkin berbeda-beda antara individu ateis, tergantung pada latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pandangan mereka tentang etika dan moralitas.
Ada beberapa pandangan etika non-agama yang sering diadopsi oleh orang ateis, seperti etika konsekuensialis [yang menekankan pada konsekuensi tindakan untuk menilai apakah itu baik atau buruk], etika deontologis [yang menganggap bahwa tindakan itu baik atau buruk tergantung pada apakah itu sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang mendasar], atau etika kebajikan [yang menekankan pada pengembangan sifat-sifat moral positif sebagai cara untuk mencapai tujuan moral].
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada kerangka moral tunggal yang diikuti oleh seluruh komunitas ateis, dan pandangan etika individu dapat sangat beragam.
Sekadar catatan, “isme” pada ateisme mengacu pada keyakinan atau pandangan bahwa tidak ada keberadaan Tuhan atau dewa-dewa. Secara etimologi, akar kata “ateisme” berasal dari bahasa Yunani, “atheos”, yang berarti “tanpa Tuhan”. Karena itu, ateisme pada dasarnya bukan sebuah moralitas, karena tidak melibatkan keyakinan tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan atau dihindari untuk mencapai kebaikan moral.
Ateisme hanya mencakup keyakinan tentang ketiadaan Tuhan atau dewa-dewa, dan tidak menentukan pandangan tentang moralitas atau etika. Pandangan moral atau etika seseorang dapat bervariasi, terlepas dari keyakinan agama atau ateisme mereka.
Hmm... ada yang mau menambahkan?