Mengapa Telapak Tangan Tidak Ditumbuhi Rambut?
https://www.belajarsampaimati.com/2021/03/mengapa-telapak-tangan-tidak-ditumbuhi.html
Ilustrasi/honestdocs.id |
Hampir semua bagian tubuh manusia ditumbuhi rambut—ada yang jelas kelihatan, ada yang tidak terlalu kelihatan. Pertumbuhan rambut yang jelas terlihat misalnya rambut di kepala. Sementara pertumbuhan rambut yang keberadaannya tidak terlalu jelas misalnya di bagian tangan. Ada rambut-rambut halus di hampir semua bagian tubuh kita, kecuali di telapak tangan dan telapak kaki.
Jadi, mengapa telapak tangan dan telapak kaki kita tidak ditumbuhi rambut?
Para peneliti dari University of Pennsylvania di Amerika Serikat, lewat makalah yang diterbitkan jurnal Cell Reports, mengatakan bahwa bagian tubuh manusia yang tidak berbulu karena adanya penghalang jalur WNT (singkatan dari wingless/integrated) yang mengontrol pertumbuhan rambut.
WNT merupakan jalur sinyal yang sangat penting selama perkembangan embrio, dan terus berperan dalam regenerasi jaringan tubuh tertentu ke masa dewasa. Pada bagian telapak tangan dan kaki kita, jalur WNT itu dihalangi, sehingga dua bagian tersebut tidak ditumbuhi rambut. Penghalang itu adalah Dickkopf 2 (DKK2), protein yang ditemukan dalam jaringan embrio dan dewasa tertentu, yang memainkan berbagai peran. DKK2 itulah yang secara efektif memblokir jalur pensinyalan WNT yang memicu tumbuhnya rambut di tubuh manusia.
Sarah E. Millar, profesor dermatologi sekaligus pemimpin riset, menyatakan, “Dalam riset ini, kami telah menunjukkan bahwa kulit di bagian tanpa rambut secara alami memproduksi sebuah inhibitor yang menyetop WNT untuk melakukan tugasnya. Kami tahu bahwa jalur pensinyalan WNT penting bagi perkembangan folikel rambut. Memblokirnya bisa menyebabkan kulit tanpa rambut, sementara menyalakannya menyebabkan rambut tumbuh lebih banyak.”
Para peneliti juga menemukan bahwa ada beberapa hewan yang berevolusi untuk memproduksi DKK2 di bagian tertentu tubuh mereka, demi bisa bertahan hidup. Dalam riset, tim peneliti menganalisis kulit tikus yang mirip kulit manusia di bagian pergelangan tangan. Mereka menemukan bahwa protein DKK2 banyak terdapat di bagian tersebut, dibanding bagian berambut lain.
Sama seperti tikus, manusia tidak punya rambut di bagian pergelangan tangan, sementara pada mamalia lain—seperti kelinci dan beruang kutub—ada rambut di bagian tersebut. Saat para peneliti membandingkan DKK2 di kulit pergelangan kaki tikus dengan kelinci, mereka menemukan keberadaan DKK2 yang lebih rendah pada tikus.
“WNT tetap ada di daerah tanpa bulu, namun mereka hanya terblokir,” jelas Sarah Millar.
Dengan temuan ini, tim peneliti berharap bisa mendorong riset lanjutan lain untuk mendalami soal pertumbuhan rambut. Menurut Sarah Miller, hal itu bisa membantu dalam mengembangkan suatu pengobatan pada bagian tubuh yang berhenti memproduksi rambut karena luka dalam atau luka bakar.
Hmm... ada yang mau menambahkan?